Jumat 07 Mar 2025 07:09 WIB

Hamas: Ancaman Trump adalah Dukungan untuk Netanyahu

Hamas siap bebaskan sanderal Israel jika fase gencatan senjata berlanjut.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Donald Trump
Foto: AP Photo/Evan Vucci
Presiden Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Kelompok Hamas bereaksi atas ancaman terbaru yang dilayangkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kepada mereka perihal pembebasan tawanan Israel. Menurut Hamas, ancaman berulang Trump menjadi bukti dukungannya terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

"Ancaman berulang Trump terhadap rakyat kami merupakan dukungan bagi Netanyahu untuk menghindari perjanjian dan memperketat pengepungan (Jalur Gaza) dan kelaparan terhadap rakyat kami,” kata Juru Bicara Hamas Abdel-Latif al-Qanoua dalam pesan tertulis kepada Reuters, Kamis (6/3/2025).

Baca Juga

Dia menambahkan, Hamas siap membebaskan para sandera Israel jika fase gencatan senjata berlanjut. "Cara terbaik untuk membebaskan tahanan Israel yang tersisa adalah dengan memasuki fase kedua dan memaksanya (Israel) untuk mematuhi perjanjian yang ditandatangani di bawah sponsor mediator,” ujar al-Qanoua.

Hamas dan Israel sudah melaksanakan gencatan senjata sejak 19 Januari 2025. Kesepakatan gencatan senjata Israel-Hamas bakal berlangsung selama 90 hari. Jika kesepakatan berjalan mulus, Israel bakal mundur sepenuhnya dari Gaza dan Hamas akan membebaskan semua warga Israel yang menjadi tawanan. Jasad dari tawanan yang terbunuh akibat serangan Israel juga bakal dikembalikan.

Fase pertama gencatan senjata telah berakhir pada 1 Maret 2025 lalu. Sejak itu, Israel memberlakukan blokade total pada semua barang yang memasuki Gaza. Tel Aviv pun menuntut Hamas membebaskan sandera yang tersisa tanpa memulai negosiasi untuk mengakhiri perang.

Palestina mengatakan blokade Israel dapat menyebabkan kelaparan di antara 2,3 juta orang yang tinggal di reruntuhan Gaza. Saat keberlanjutan gencatan senjata masih belum bisa dipastikan, Donald Trump merilis pernyataan berisi ancaman terhadap Hamas.

"Saya mengirimkan Israel semua yang dibutuhkannya untuk menyelesaikan pekerjaan, tidak ada satu pun anggota Hamas yang akan aman jika Anda tidak melakukan apa yang saya katakan," kata Trump lewat akun X resimnya, Kamis kemarin.

Trump kemudian mengingatkan rakyat Gaza bahwa masa depan yang indah telah menanti mereka. Namun untuk memperolehnya, sandera-sandera harus dibebaskan dari wilayah tersebut.

"Jika kalian menyandera, kalian mati! Buat keputusan yang cerdas. Bebaskan semua sandera sekarang, atau akan ada neraka yang harus dibayar nanti," kata Trump. 

 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement