Jumat 07 Mar 2025 09:26 WIB

BRI Life Bantu Percepatan Pengentasan Stunting di Marunda

27 persen anak-anak di Marunda, Jakarta Utara, berada dalam kondisi darurat stunting.

 PT Asuransi BRI Life (BRI Life) bersinergi dengan Rumah Zakat meluncurkan program Desa Bebas Stunting di Desa Berdaya Marunda, Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (“RPTRA”) Si Pitung, Kelurahan Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.    Kegiatan ini dimulai pada hari Kamis, 27 Februari 2025.
Foto: bri life
PT Asuransi BRI Life (BRI Life) bersinergi dengan Rumah Zakat meluncurkan program Desa Bebas Stunting di Desa Berdaya Marunda, Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (“RPTRA”) Si Pitung, Kelurahan Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Kegiatan ini dimulai pada hari Kamis, 27 Februari 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PT Asuransi BRI Life (BRI Life) bersinergi dengan Rumah Zakat meluncurkan program Desa Bebas Stunting di Desa Berdaya Marunda, Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Si Pitung, Kelurahan Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Kegiatan ini dimulai pada hari Kamis, 27 Februari 2025 dan akan dilaksanakan selama tiga bulan ke depan.

Berdasarkan data dari Dashboard Status Gizi tahun 2024, sebanyak 27 persen anak-anak di Marunda, Jakarta Utara, berada dalam kondisi darurat stunting. Stunting yang tinggi di daerah ini mengancam masa depan mereka dan membatasi kesempatan mereka untuk berkembang dengan baik. Keterbatasan kondisi sosial, ekonomi, dan pengetahuan di Marunda menjadi tantangan besar yang harus kita atasi bersama agar anak-anak di sana dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.

Menanggapi pelaksanaan program stunting di Desa Marunda ini, Corporate Secretary BRI Life Ade Nasution secara terpisah menjelaskan bahwa, kerja sama yang dilakukan BRI Life dan Rumah Zakat bertujuan agar program Desa Bebas Stunting yang akan dijalankan selama 3 bulan ini dapat berdampak pada perkembangan anak-anak peserta program.

“BRI Life dan Rumah Zakat akan melakukan pendampingan secara intensif kepada penerima manfaat program desa bebas stunting di Desa Berdaya Marunda, hal ini dilakukan agar balita yang menjadi sasaran program dapat segera keluar dari garis merah stunting. Salah satunya dengan meningkatkan frekuensi pemberian bantuan makan bergizi kepada balita sasaran,” kata Ade.

Inisiatif yang dilakukan pada kegiatan stunting ini dimulai dari pencatatan, penimbangan, dan pengukuran tinggi badan serta lingkar kepala balita peserta program. Selanjutnya akan dilakukan intervensi dan monitoring program selama tiga bulan kepada balita yang terindikasi stunting dengan memberi makan bergizi.

Bantuan makanan diberikan dalam bentuk makan siap santap untuk makan siang dengan menu yang divariasikan setiap harinya. Dalam pelaksanaan program ini, Rumah Zakat dibantu oleh tim kader bebas stunting yang terdiri dari kader posyandu untuk membantu memonitor orang tua dalam pemberian makanan kepada anaknya.

"Upaya penanganan stunting perlu dilakukan dengan kolaborasi bersama pemangku kepentingan di antaranya pemerintah, pelaku usaha, akademisi, komunitas, dan media sehingga diharapkan dengan adanya kolaborasi ini dapat mempercepat untuk mencapai target yang sudah ditetapkan pemerintah," kata Ade.

Salah satu orang tua peserta program bernama Bagja, mengatakan sangat senang dengan program ini. “Kami mengucapkan terima kasih kepada BRI Life dan Rumah Zakat atas bantuan serta support yang diberikan dalam bentuk pelaksanaan Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di Rusun Marunda bagi anak kami peserta program”.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement