Jumat 07 Mar 2025 15:32 WIB

Kebijakan DHE Berpotensi Tambah Devisa 80 Miliar Dolar dan Perkuat Rupiah

Peningkatan cadangan devisa diharapkan mampu memperkuat nilai tukar rupiah.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Gita Amanda
Kebijakan Devisa Hasil Ekspor (DHE) yang mulai berlaku tahun ini dapat membawa tambahan devisa sebesar 60–80 miliar dolar. (ilustrasi)
Foto: bea cukai
Kebijakan Devisa Hasil Ekspor (DHE) yang mulai berlaku tahun ini dapat membawa tambahan devisa sebesar 60–80 miliar dolar. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Permata Institute for Economic Research (PIER) memproyeksikan kebijakan Devisa Hasil Ekspor (DHE) yang mulai berlaku tahun ini dapat membawa tambahan devisa sebesar 60–80 miliar dolar. Peningkatan cadangan devisa ini diharapkan mampu memperkuat nilai tukar rupiah di tengah tekanan eksternal, termasuk kebijakan perdagangan Amerika Serikat dan potensi perang dagang.  

Kepala Ekonom PermataBank, Josua Pardede, menyatakan bahwa kebijakan DHE akan berperan penting dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional.  Dengan demikian, ada kombinasi antara tantangan eksternal dan kebijakan dalam negeri, serta upaya meningkatkan nilai tambah ekspor melalui program prioritas pemerintah dan hilirisasi.

Baca Juga

"Diharapkan, meskipun dalam jangka pendek masih ada dominasi faktor eksternal, kebijakan DHE yang berhasil bisa membawa tambahan devisa sekitar 60–80 miliar dolar tahun ini. Tentunya, ini akan memberikan dampak positif bagi rupiah,” ujarnya dalam Public Expose di Jakarta, Jumat (7/3/2025).

Menurut Josua, meskipun kebijakan moneter global, terutama dari Amerika Serikat, masih menjadi tantangan utama, kebijakan DHE memberikan peluang bagi Indonesia untuk menjaga keseimbangan eksternal.  

“Khususnya, tahun ini kita tahu bahwa kebijakan luar negeri, terutama dari Amerika Serikat, sangat sentral. Kebijakan terkait tarif impor AS dan potensi perang dagang menjadi perhatian utama. Namun, di sisi lain, ada kebijakan kewajiban DHE yang mulai berlaku bulan ini,” jelasnya.  

Implementasi kebijakan DHE diharapkan mampu menekan volatilitas rupiah yang selama ini banyak dipengaruhi oleh faktor eksternal. Pemerintah juga terus mendorong hilirisasi dan peningkatan nilai tambah ekspor sebagai strategi jangka panjang untuk mengurangi ketergantungan terhadap pasar global.  

Dengan tambahan devisa dari kebijakan DHE serta kebijakan ekonomi lainnya, perekonomian Indonesia diperkirakan tetap stabil pada 2025, dengan pertumbuhan di atas 5 persen dan inflasi terkendali di kisaran 2,0-2,5 persen.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement