Ahad 09 Mar 2025 15:15 WIB

Iran Melawan Ajakan Trump, Khamenei Ogah Lucuti Nuklir dan Batasi Rudal

Negosiasi Trump dinilai hanya jadi siasat buruk untuk memaksakan kehendak AS.

 Ayatollah Ali Khamenei
Foto: EPA-EFE/SUPREME LEADER OFFICE HA
Ayatollah Ali Khamenei

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memberi sinyal akan menolak pembicaraan baru dengan rival lamanya, Amerika Serikat, terkait kesepakatan nuklir baru. Negosiasi dinilai hanya jadi siasat 'busuk' dan tak akan selesaikan masalah. 

"Sejumlah pemerintah pemaksa bersikeras untuk bernegosiasi. Negosiasi semacam itu bukan bertujuan untuk menyelesaikan masalah. Tujuan mereka untuk memaksakan dominasi dan memaksakan apa yang mereka inginkan," kata Khamenei melalui media sosial X pada Sabtu (8/3)

Baca Juga

Khamenei turut menyampaikan hal serupa dalam pertemuan dengan pejabat tinggi pemerintahan dan militer di Teheran. 

"Bagi pemerintah yang memaksa, negosiasi adalah sarana untuk memaksakan tuntutan baru. Iran pasti tidak akan memenuhi tuntutan baru tersebut," ucapnya dilaporkan kantor berita milik negara IRNA.

Menurut Khamenei, AS mengajukan tuntutan baru terkait kemampuan pertahanan dan kemampuan internasional negara. Paman Sam menyuruh Iran untuk tidak memproduksi nuklir hingga membantasi jangkauan rudal.

“Bagaimana mungkin ada orang yang bisa menerima hal-hal seperti itu?,” sambungnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement