Ahad 09 Mar 2025 15:29 WIB

Berdoa Memohon Azab Turun, Nabi Nuh tidak Bersabar?

Alquran memuat teks doa yang dipanjatkan Nabi Nuh AS.

ILUSTRASI Situs di negara Azerbaijan yang disebut sebagai makam Nabi Nuh.
Foto: dok wiki
ILUSTRASI Situs di negara Azerbaijan yang disebut sebagai makam Nabi Nuh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada yang cukup menarik saat kita membaca terjemahan Alquran Surah Nuh. Di sana, diceritakan bahwa sang nabi telah berdakwah kepada kaumnya. Kemudian, ia memohon kepada Allah agar "tidak membiarkan satu pun" orang yang durhaka kepada-Nya tetap hidup di muka bumi.

وَ قَالَ نُوۡحٌ رَّبِّ لَا تَذَرۡ عَلَى الۡاَرۡضِ مِنَ الۡكٰفِرِيۡنَ دَيَّارًا‏

Baca Juga

اِنَّكَ اِنۡ تَذَرۡهُمۡ يُضِلُّوۡا عِبَادَكَ وَلَا يَلِدُوۡۤا اِلَّا فَاجِرًا كَفَّارًا

"Dan Nuh berkata, 'Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi. Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu, dan mereka hanya akan melahirkan anak-anak yang jahat dan tidak tahu bersyukur'" (QS Nuh: 26-27).

Pertama-tama, kita mesti memahami terlebih dahulu konteks di balik sikapnya yang mendoakan azab secara menyeluruh itu.

Nabi Nuh AS adalah seorang rasul Allah yang termasuk jajaran Ulul Azmi, yaitu para utusan-Nya yang memiliki keteguhan hati luar biasa. Jadi, bila ada tuduhan bahwa nabi tersebut tidak sabar, itu justru seperti menafikan keseluruhan riwayat syiar beliau di tengah umatnya.

Kaum Nuh adalah masyarakat yang keras kepala, menolak kebenaran dan terus-menerus menantang kebenaran. Mereka bahkan meminta kepada Nabi Nuh agar menurunkan azab Allah sebagai bukti kebenaran dakwah beliau. Alquran Surah Hud juga mengabadikan perkataan mereka yang bernada kesombongan itu.

"Mereka berkata, 'Wahai Nuh! Sungguh, engkau telah berbantah dengan kami, dan engkau telah memperpanjang bantahanmu terhadap kami, maka datangkanlah kepada kami azab yang engkau ancamkan, jika kamu termasuk orang yang benar'" (QS Hud: 32).

Meskipun mendapatkan tantangan ini, Nabi Nuh tetap tenang. Ia menjelaskan bahwa keputusan mengenai azab bukanlah kewenangannya. Hal itu hanyalah dengan izin dan kuasa Allah Ta'ala.

"Dia (Nuh) menjawab, 'Hanya Allah yang akan mendatangkan azab kepadamu jika Dia menghendaki, dan kamu tidak akan dapat melepaskan diri'" (QS Hud: 33).

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement