Ahad 09 Mar 2025 16:10 WIB

MIND ID Tegaskan Komitmen Perkuat Rantai Pasok Tembaga Nasional

MIND ID memastikan bahan baku industri tersedia secara berkelanjutan.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Ahmad Fikri Noor
Pekerja berjalan di lokasi Smelter PT Freeport Indonesia (PTFI), Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur, Kamis (6/2/2025).
Foto: ANTARA FOTO/Rizal Hanafi
Pekerja berjalan di lokasi Smelter PT Freeport Indonesia (PTFI), Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur, Kamis (6/2/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Holding Industri Pertambangan Indonesia (MIND ID) menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat rantai pasok produksi tembaga nasional. MIND ID memastikan bahan baku industri tersedia secara berkelanjutan, sekaligus mendorong pertumbuhan industri berbasis sumber daya alam di Indonesia.

Melalui PT Freeport Indonesia (PTFI), MIND ID menjalankan peran dalam hilirisasi tembaga. Ini agar lebih banyak industri strategis dapat berkembang di dalam negeri. Corporate Secretary MIND ID, Heri Yusuf, melihat kebutuhan tembaga di Indonesia akan terus meningkat, juga di berbagai sektor.

Baca Juga

Dimulai dari industri energi hijau, pembangkit listrik, hingga kendaraan listrik. Kendaraan listrik bahkan memenggunakan komoditas tersebut empat hingga lima kali lebih banyak dibandingkan kendaraan berbahan bakar konvensional. Dengan ekosistem yang semakin kuat, industri pendukung berbasis tembaga pun berpotensi tumbuh lebih masif di dalam negeri.

“Tembaga merupakan mineral strategis yang memiliki peran penting dalam penghantaran energi. Kami di MIND ID konsisten menjalankan hilirisasi secara berkelanjutan dan siap mendukung industri untuk menghasilkan berbagai produk teknologi inovatif berbasis tembaga di dalam negeri,” kata Heri, dalam keterangan resmi MIND ID, dikutip Ahad (9/3/2025).

Ia menerangkan Indonesia memiliki cadangan tembaga sebesar 28 juta ton. Itu menjadikannya negara dengan cadangan terbesar ketujuh di dunia. Pada 2023, produksi tembaga nasional tercatat mencapai 840 ribu metrik ton, dengan sebagian besar telah diolah di dalam negeri melalui kebijakan hilirisasi yang terus diperkuat oleh pemerintah.

Salah satu langkah konkret MIND ID dalam memperkuat hilirisasi adalah dengan menghadirkan smelter PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur. Smelter ini menjadi infrastruktur kunci dalam pemurnian tembaga nasional yang akan meningkatkan kapasitas produksi dan nilai tambah mineral di dalam negeri.

“Dengan beroperasinya smelter Manyar, total produksi katoda tembaga dari Freeport akan mencapai 1 juta ton per tahun. Hal ini juga akan mendorong total produksi katoda tembaga Indonesia menjadi 1,5 juta ton per tahun,” jelas Heri.

Ia menyampaikan peningkatan kapasitas ini menempatkan Indonesia pada posisi strategis dalam industri global. Dengan produksi yang lebih besar, Indonesia berpotensi menjadi produsen katoda tembaga terbesar keempat di dunia, menggantikan Jepang.

Saat ini, tiga produsen terbesar adalah China dengan 12 juta ton, diikuti oleh Cile dengan 2 juta ton, dan Kongo dengan 1,9 juta ton. Selain memperkuat posisi Indonesia di pasar global, peningkatan produksi ini juga membuka peluang bagi tumbuhnya industri manufaktur berbasis tembaga di dalam negeri.

Heri menuturkan adanya pasokan tembaga yang lebih besar dan berkelanjutan, diharapkan menarik banyak investor untuk mendirikan pabrik manufaktur di sekitar kawasan industri Gresik. Dengan semakin berkembangnya basis industri di Gresik, investor dapat memastikan pasokan tembaga yang lebih dekat, sehingga kegiatan operasional produksi menjadi lebih efisien.

"Kami sangat berharap industrialisasi berbasis sumber daya alam mineral ini dapat berjalan optimal, mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, dan menjadi bagian dari visi Indonesia Emas 2045,” ujar Corsec MIND ID, menutup pernyataannya.

Indonesia memiliki salah satu cadangan tembaga terbesar di dunia. Itu menjadikannya pemain penting dalam industri mineral global. Seiring dengan meningkatnya permintaan tembaga, terutama untuk industri energi hijau dan kendaraan listrik, hilirisasi menjadi strategi kunci untuk memperkuat ekosistem industrialisasi dalam negeri.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement