Ahad 09 Mar 2025 21:08 WIB

Scrolling Instagram, Candu yang Bikin Stres Saat Dipaksa Berhenti

Bagi sebagian orang, berhenti menggunakan Instagram menyebabkan lonjakan stres.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Logo Instagram (kanan).
Foto: AP Photo/Richard Drew, file
Logo Instagram (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bagi sebagian orang, satu jam tanpa scrolling Instagram mungkin akan terasa hambar dan gelisah. Mengapa hal ini bisa terjadi?

Sebuah studi baru dari Durham University menganalisa bagaimana tubuh bereaksi saat kita sedang menggulir konten di Instagram, dan apa yang terjadi ketika kita dipaksa menahan keinginan untuk main Instagram. Berbeda dengan riset sebelumnya yang menganalisa dampak internet secara umum, penelitian ini secara khusus fokus pada Instagram.

Baca Juga

Tim peneliti yang dipimpin oleh Dr Michael Wadsley dan Dr Niklas Ihssen, melibatkan 54 pengguna Instagram yang dipantau selama tiga fase. Peserta pertama-tama melalui fase membaca artikel berita, dilanjutkan fase menggulir konten Instagram selama 15 menit, kemudian mereka dipaksa berhenti menggunakan Instagram saat menerima notifikasi.

Hasilnya, peneliti menemukan bahwa scrolling di Instagram dapat membuat tubuh benar-benar tenggelam dalam pengalaman yang menyenangkan. “Saat scrolling Instagram, detak jantung peserta melambat, tetapi respons keringat meningkat. Ini menunjukkan, mereka benar-benar fokus dan secara emosional terangsang oleh apa yang mereka lihat,” kata peneliti seperti dilansir laman Study Finds, Ahad (9/3/2025).

Namun saat dipaksa berhenti menggunakan Instagram, alih-alih kembali ke kondisi tenang, peserta justru menunjukkan peningkatan respons keringat dan detak jantung. Artinya, berhenti menggunakan Instagram justru menyebabkan lonjakan stres dan kecemasan, bahkan bagi mereka yang tidak mengalami kecanduan medsos.

“Penelitian kami menyoroti bagaimana siklus tenggelam dalam kesenangan dan mengalami stres saat berhenti, bisa terjadi pada miliaran orang setiap harinya,” kata Ihssen.

Studi ini juga menunjukkan bahwa Instagram bukan hanya platform hiburan, tetapi juga dapat memengaruhi tubuh dan emosi secara mendalam. Jadi, tidak ada salahnya untuk scrolling Instagram asalkan jangan berlebihan.

“Pada akhirnya, boleh saja menggunakan Instagram namun juga harus menyadari dampaknya. Selalu kontrol penggunaan Instagram agar tidak terjebak dalam siklus keterlibatan berlebihan dan stres saat berhenti,” kata Ihssen.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement