REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Penyanyi dangdut Mala Agatha akhirnya buka suara setelah video musik lagunya featuring Ica Cellow berjudul “Icl*k Cinta” menuai kontroversi. Video musik itu menampilkan adegan dengan latar belakang area makam Bung Karno, yang kemudian dianggap tidak pantas.
Melalui unggahan video di TikTok pribadinya, Mala menyampaikan permintaan maaf kepada Perpustakaan Bung Karno Blitar dan masyarakat atas kegaduhan yang terjadi akibat video musik tersebut. Ia juga memastikan video musik “Icl*k Cinta” kini sudah di-take down.
“Saya memohon maaf yang sebesar-besarnya khususnya kepada perpustakaan Bung Karno dan juga masyarakat atas kegaduhan yang terjadi terkait beredarnya video klip ‘Icl*k Cinta’ yang menggunakan area makam Bung Karno sebagai latar video klip kami yang dirasa kurang pantas. Dengan adanya klarifikasi ini, maka dengan kesadaran penuh atas kekhilafan dan kesalahan kami video tersebut sudah kami take down,” kata Mala seperti dikutip, Senin (10/3/2025).
Lagu “Icl*k Cinta” merupakan salah satu karya terbaru Mala Agatha yang mengusung genre dangdut koplo bertema percintaan. Yang menjadi persoalan adalah makna dari kata "icl*k" itu sendiri. "Icl*k" dalam bahasa Jawa termasuk kata vulgar yang memiliki makna hubungan suami istri atau berhubungan badan.
Sebelumnya, Perpustakaan Proklamator Bung Karno yang mengelola area makam Bung Karno menegaskan bahwa mereka sama sekali tidak mengetahui atau memberikan izin atas produksi video tersebut. Dalam pernyataan resmi yang dirilis pada Jumat melalui Instagram @bungkarnolibrary, pihak perpustakaan menyampaikan keberatan atas penggunaan lokasi tersebut sebagai latar video.
“Kami keberatan dengan penggunaan Perpustakaan Proklamator Bung Karno sebagai latar belakang video, karena bertolak belakang dengan nilai pendidikan dan sejarah yang kami emban,” tulis pernyataan tersebut.
Kepala UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno, Nurny Syam, menegaskan pihaknya membuka ruang mediasi, namun juga memberi tenggat waktu kepada manajemen Mala Agatha untuk menghapus video tersebut dari semua platform digital. Ia juga meminta agar Mala Agatha dan tim menyampaikan permohonan maaf kepada Perpustakaan Proklamator Bung Karno, masyarakat Blitar dan Indonesia dalam waktu maksimal 2x24 jam.
“Pendirian Perpustakaan Bung Karno bertujuan untuk pembangunan karakter bangsa, adanya konten seperti ini menodai kita semua. Saya minta harus di-takedown segera,” ujar Nurny.