REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Israel selalu saja menemukan cara menunjukkan kebencian kepada Hamas. Hal tersebut dilakukan dengan berbagai cara.
Kali ini, negara zionis itu memutus pasokan listrik ke fasilitas terakhir di Gaza yang masih menerima pasokan listrik dari Israel Electric Corporation.
Keputusan tersebut diumumkan oleh Menteri Energi Israel Eli Cohen yang mengatakan, “Saya baru saja menandatangani perintah untuk menghentikan aliran listrik ke Jalur Gaza.”
“Kami akan menggunakan semua alat yang kami miliki untuk membawa pulang para sandera dan memastikan bahwa Hamas tidak lagi berada di Gaza pada hari berikutnya,” kata Cohen, dikutip dari halaman News Bytes App, Senin (10/3).
Perusahaan Listrik Israel (IEC) mengkonfirmasi bahwa pasokan listrik ke fasilitas tersebut telah diputus.
Seorang juru bicara IEC mengatakan kepada CNN, “Hari ini, sebuah perintah telah diterima untuk memutuskan aliran listrik ke fasilitas tersebut, dan hal ini telah dilakukan.”
Cohen membuat pengumuman tersebut pekan lalu setelah Israel memutus semua pasokan bantuan ke wilayah yang berpenduduk lebih dari dua juta orang itu.
Juru bicara Hamas Hazem Qassem mengutuk keputusan Israel untuk memutus pasokan listrik, dengan mengatakan bahwa hal tersebut tidak akan berdampak banyak di lapangan karena listrik telah diputus sebelumnya.
Ia menyebut langkah tersebut sebagai perilaku yang menegaskan niat penjajah untuk melanjutkan perang genosida terhadap Gaza.
Qassem juga mengkritik Israel yang mengadopsi kebijakan kelaparan dalam perang melawan Gaza.