Senin 10 Mar 2025 20:41 WIB

Wamentan Sidak Pasar Johar, Temukan Harga Sembako 'Fluktuatif' Ringan

Stok dan harga kebutuhan pokok di Pasar Johar Semarang terpantau stabil.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Gita Amanda
Wakil Menteri Pertanian Sudaryono memberikan keterangan kepada media seusai meninjau pelaksanaan Operasi Pasar Pangan Murah di Kantor Pos Semarang, Jawa Tengah, Senin (10/3/2025).
Foto: Kamran Dikamra/Republika
Wakil Menteri Pertanian Sudaryono memberikan keterangan kepada media seusai meninjau pelaksanaan Operasi Pasar Pangan Murah di Kantor Pos Semarang, Jawa Tengah, Senin (10/3/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Induk Johar Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (10/3/2025). Sidak dilakukan dalam rangka mengecek harga kebutuhan pokok selama Ramadhan dan menjelang Lebaran. 

Sudaryono mengungkapkan, stok dan harga kebutuhan pokok di Pasar Johar Semarang terpantau stabil. "Stok di sini ada, harga-harga juga oke, ada yang naik sedikit, ada yang turun sedikit," katanya ketika memberikan keterangan kepada awak media. 

Baca Juga

Berkaca dari beberapa sidak ke pasar yang pernah dilakukannya sebelumnya, Sudaryono berharap menemukan kecurangan-kecurangan oleh pedagang di Pasar Johar. "Misalnya minyak gorengnya setelah dituang ternyata kurang lah, harganya tinggi, dan seterusnya. Sejauh ini kita liat dari bawah, minyak goreng yang dijual sesuai, harganya Rp 15.500, lebih rendah dari HET (harga eceran tertinggi)," ucapnya. 

Dia pun memeriksa harga cabai yang beberapa waktu harganya melambung. "Yang kemarin dikeluhkan kan cabai rawit harganya sampai ada yang Rp 100 ribu (per kilogram). Sekarang sudah turun di angka Rp 70-an ribu. Kita berharap bisa turun lagi," kata Sudaryono. 

Menurut Sudaryono, harga daging kambing dan sapi di Pasar Johar Semarang pun cukup stabil yakni antara Rp 120-Rp 130 ribu per kilogram. Dia cukup senang tak ada kasus kecurangan atau permainan harga tak sesuai standar di Pasar Johar Semarang. 

Sudaryono mengatakan, dia menginginkan stok kebutuhan pokok di pasar-pasar tradisional maupun pasar swalayan tetap terjaga sepanjang Ramadhan hingga menjelang Lebaran. Oleh sebab itu, dia memperingatkan para pelaku usaha pangan agar tidak melakukan penimbunan atau tindakan lain yang dapat menimbulkan kelangkaan dan melambungkan harga. 

"Kita intinya tidak boleh nasib rakyat dipermainkan. Presiden bilang kalau ada yang nimbun, ada yang curang takarannya kurang, itu namanya merugikan rakyat. Selain masuk neraka, yang jelas kita segel," kata Sudaryono. 

Dia menambahkan, telah terdapat beberapa perusahaan yang diperiksa polisi karena melakukan tindakan-tindakan tersebut. "Kita tentunya tidak ada toleransi. Siapapun backing-nya nggak ada urusan. Karena ini perintah Presiden," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement