Selasa 11 Mar 2025 13:55 WIB

Pasar Saham AS Kehilangan 4 Triliun Dolar AS Karena Penerapan Tarif Trump

Serangkaian kebijakan baru Trump meningkatkan ketidakpastian bagi pelaku bisnis.

Tarif yang ditetapkan Presiden Donald Trump telah menghapus 4 triliun dolar AS dari puncak S&P 500 bulan lalu.
Foto: AP Photo/Seth Wenig
Tarif yang ditetapkan Presiden Donald Trump telah menghapus 4 triliun dolar AS dari puncak S&P 500 bulan lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Tarif yang ditetapkan Presiden Donald Trump telah membuat para investor ketakutan. Mereka khawatir akan kemerosotan ekonomi yang mendorong aksi jual pasar saham. Aksi tersebut telah menghapus 4 triliun dolar AS dari puncak S&P 500 bulan lalu, ketika Wall Street mendukung sebagian besar agenda Trump.

Serangkaian kebijakan baru Trump telah meningkatkan ketidakpastian bagi para pelaku bisnis, konsumen, dan investor, terutama gerakan tarif bolak-balik terhadap mitra dagang utama seperti Kanada, Meksiko, dan China.

Baca Juga

"Kami telah melihat dengan jelas adanya pergeseran sentimen yang besar," kata Ayako Yoshioka, ahli strategi investasi senior di Wealth Enhancement.

Aksi jual pasar saham semakin dalam pada hari Senin (10/3/2025). Indeks acuan S&P 500 turun 2,7 persen, penurunan harian terbesarnya tahun ini. Nasdaq Composite turun 4 persen yang merupakan penurunan satu hari terbesar sejak September 2022.

S&P 500 pada hari Senin ditutup turun 8,6 persen dari rekor tertingginya pada 19 Februari, kehilangan lebih dari 4 triliun dolar AS dalam nilai pasar sejak saat itu dan mendekati penurunan 10 persen yang akan menjadi koreksi bagi indeks tersebut. Nasdaq yang sarat teknologi berakhir pada hari Kamis turun lebih dari 10 persen dari level tertingginya pada bulan Desember.

Trump selama akhir pekan menolak untuk memprediksi apakah AS dapat menghadapi resesi karena investor khawatir tentang dampak kebijakan perdagangannya.

"Jumlah ketidakpastian yang telah diciptakan oleh perang tarif sehubungan dengan Kanada, Meksiko, dan Eropa, menyebabkan dewan dan petinggi perusahaan mempertimbangkan kembali jalan ke depan," Peter Orszag, CEO Lazard, berbicara di konferensi CERAWeek di Houston.

 

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement