Selasa 11 Mar 2025 15:20 WIB

Mitigasi Bencana, Dedi Mulyadi Gelar Operasi Modifikasi Cuaca

Pemprov Jabar juga tengah melakukan pembenahan Daerah Aliran Sungai

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mersama Danlanud Husein Sastranegara Kolonel Pnb Alfian dan Deputi Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto meninjau persiapan proses operasi modifikasi cuaca dengan menggunakan pesawat Casa 212 bersama Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar, serta pihak Lanud Husein Sastranegara, di Kota Bandung, Selasa (11/3/2025). Dalam kegiatan itu sebanyak 24 ton garam ditabur di udara selama sepuh hari, dengan harapan dapat mengurangi intensitas hujan sebanyak 60 persen.
Foto: Edi Yusuf
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mersama Danlanud Husein Sastranegara Kolonel Pnb Alfian dan Deputi Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto meninjau persiapan proses operasi modifikasi cuaca dengan menggunakan pesawat Casa 212 bersama Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar, serta pihak Lanud Husein Sastranegara, di Kota Bandung, Selasa (11/3/2025). Dalam kegiatan itu sebanyak 24 ton garam ditabur di udara selama sepuh hari, dengan harapan dapat mengurangi intensitas hujan sebanyak 60 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) terus berupaya mengantisipasi berbagai bencana alam melalui langkah strategis. Salah satunya, dengan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC).

Operasi ini secara resmi dilepas oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bersama Sekretaris Daerah Jawa Barat Herman Suryatman di Lanud Husein Sastranegara, Kota Bandung, Selasa (11/3/2025).

Baca Juga

Gubernur Dedi Mulyadi, yang akrab disapa KDM mengatakan, OMC merupakan bagian dari strategi mitigasi bencana yang dilakukan Pemprov Jabar untuk mengurangi risiko banjir dan longsor yang kerap terjadi di Jabar.

Menurutnya, Pemprov Jabar telah melakukan berbagai langkah pencegahan, mulai dari hulu hingga hilir, untuk meminimalisir dampak bencana.

"Salah satu langkah konkret yang kami lakukan adalah membenahi tata ruang, khususnya di kawasan Puncak dan seluruh wilayah Jawa Barat. Kami berani mengambil tindakan tegas, termasuk pembongkaran bangunan yang menutupi area resapan air," katanya

"Jika tidak, air yang seharusnya terserap akan langsung mengalir deras ke Cisarua, lalu ke Kali Bekasi, hingga ke Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, dan Jakarta," imbuhnya.

Selain penataan ruang, kata dia, Pemprov Jabar juga tengah melakukan pembenahan Daerah Aliran Sungai (DAS). Saat ini, alat berat telah diterjunkan ke sejumlah lokasi strategis. Pemprov Jabar, tengah berkoordinasi dengan Kementerian ATR/BPN untuk menyelesaikan permasalahan sertifikasi lahan di sekitar DAS yang kerap menjadi kendala dalam upaya konservasi.

"Kita sudah melihat bahwa banyak daerah aliran sungai, seperti di Cibarusah, Cileungsi, dan Kali Bekasi, yang sudah bersertifikat. Ini harus segera dibenahi agar ekosistem sungai tetap terjaga," katanya.

Selain itu, kata dia, OMC dilakukan dengan tujuan utama mengalihkan curah hujan ke daerah yang lebih aman, seperti laut dan Danau Jatiluhur, guna mencegah intensitas hujan yang tinggi di kawasan rawan banjir.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement