Selasa 11 Mar 2025 16:12 WIB

Pemerintah Gandeng Gojek Cegah Judi Online, Kampanye #JudiPastiRugi Diluncurkan

Lebih dari 8 juta masyarakat Indonesia terjerat judi online.

Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menggandeng Gojek melakukan kampanye nasional meningkatkan kesadaran masyarakat atas bahaya judi online, Senin (10/3/2025).
Foto: komdigi
Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menggandeng Gojek melakukan kampanye nasional meningkatkan kesadaran masyarakat atas bahaya judi online, Senin (10/3/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Judi online semakin marak dan mengancam banyak keluarga Indonesia. Menyikapi hal ini, Kementerian Komunikasi dan Digital bekerja sama dengan Gojek meluncurkan kampanye nasional #JudiPastiRugi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat atas bahaya judi online.

Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid menegaskan perjudian bukan sekadar permainan, melainkan ancaman serius bagi kesejahteraan sosial dan ekonomi.

"Kampanye ini bertujuan mengedukasi masyarakat tentang bahaya judi online yang tidak hanya merugikan individu tetapi juga menghancurkan keluarga dan mengganggu stabilitas ekonomi," ujar Meutya Hafid dalam peluncuran program di Kantor Gojek, Kemang, Jakarta Selatan, Senin (10/3/2025).

Kementerian mencatat lebih dari 8 juta masyarakat Indonesia terjerat judi online. Sebanyak 80 persen di antaranya berasal dari kelompok berpenghasilan menengah ke bawah. Lebih memprihatinkan lagi, sekitar 80 ribu anak menjadi pelaku judi daring.

Melalui kerja sama dengan Gojek, kampanye ini diharapkan dapat menjangkau lebih banyak masyarakat, khususnya generasi muda, agar menjauhi judi online dan memilih jalan hidup yang lebih produktif.

"Pesan kampanye ini akan disebarluaskan melalui media digital dan sosial agar masyarakat lebih sadar pentingnya melindungi masa depan keluarga dari dampak judi online," jelas Meutya Hafid.

Sebagai bagian dari inisiatif ini, kampanye juga mengedukasi masyarakat tentang pemanfaatan teknologi secara bijak dan bertanggung jawab. Selain itu, kerja sama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat menjadi kunci dalam menangani permasalahan perjudian dan dampaknya.

"Kolaborasi ini menunjukkan bagaimana teknologi dan kebijakan publik dapat berjalan beriringan untuk menciptakan Indonesia yang lebih baik," pungkas Meutya Hafid.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement