Selasa 11 Mar 2025 21:16 WIB

Saat Musuh Mengakui Rasulullah Manusia Terbaik

Rasulullah diakui musuh sebagai manusia terbaik.

ILUSTRASI Rasulullah SAW.
Foto: dok publicdomainpictures
ILUSTRASI Rasulullah SAW.

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Usai pulang dari Perang Dzatur-Riqa, Rasulullah duduk sendirian di bawah sebatang pohon. Ghaurats Ibnul Harits melihat saat itulah kesempatan emas untuk membunuh beliau.

Ghaurats mendekat dan diacungkannya pedang ke arah wajah Nabi Muhammad. Dengan siap menantang, ia bertanya, "Siapa yang dapat melindungimu dariku?"

Baca Juga

Dengan yakin dan tenang, Nabi Muhammad menjawab, "Allah."

Tiba-tiba saja pedang di tangan Ghaurats itu jatuh. Nabi kemudian memungutnya dan mengacungkannya ke arah Ghaurats lalu bertanya, "Sekarang siapa yang dapat melindungimu dariku?"

"Maafkanlah saya," pinta orang itu.

"Ucapkanlah, 'Asyhadu ala ilaaha illallah wa asyhadu anna Muhammadar Rasulullah."

Ghaurats tidak bersedia mengucapkannya, namun ia berjanji bahwa ia tidak akan memerangi Nabi Muhammad atau membantu kaum yang memerangi beliau. Nabi Muhammad kemudian membiarkan Ghaurats pergi.

Dia mendatangi kabilah Ghathfan dan Muharib. Kepada mereka, ia berkata, "Aku baru saja bertemu manusia terbaik." (HR Bukhari dan Muslim).

sumber : Dok Republika
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement