Rabu 12 Mar 2025 08:53 WIB

Israel Terus Blokade Gaza, Houthi Kembali Sasar Kapal di Laut Merah

Blokade Israel menyebabkan kelaparan dan kehausan di Gaza.

  Warga Yaman menyaksikan pengumuman oleh juru bicara militer Houthi Yahya Saree beberapa waktu lalu.
Foto: EPA-EFE/YAHYA ARHAB
Warga Yaman menyaksikan pengumuman oleh juru bicara militer Houthi Yahya Saree beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, SANAA – Kelompok Ansar Allah Houthi mengumumkan dimulainya kembali larangan terhadap kapal-kapal Israel ini hari. Hal itu setelah berakhirnya batas waktu yang diberikan kepada Israel untuk mengizinkan bantuan masuk ke Jalur Gaza. 

Hal ini terungkap dalam pernyataan video Selasa malam oleh juru bicara militer kelompok tersebut, Yahya Saree, yang diposting di akun Twitter-nya. Ia menyatakan bahwa pasukan mereka "mengkonfirmasi dimulainya kembali larangan lewatnya semua kapal Israel di wilayah operasional yang ditentukan di Laut Merah dan Laut Arab, Bab al-Mandab, dan Teluk Aden." 

Baca Juga

Aljazirah Arabia melansir, Saree menjelaskan bahwa hal ini terjadi setelah berakhirnya batas waktu yang diberikan oleh pemimpin kelompok tersebut, Abdul-Malik al-Houthi, kepada mediator “untuk mendorong dan menekan musuh Israel agar membuka kembali penyeberangan dan mengizinkan bantuan masuk ke Jalur Gaza.”

Pernyataan tersebut menekankan bahwa “setiap kapal Israel yang mencoba melanggar larangan ini akan dijadikan sasaran di wilayah operasional yang dinyatakan,” dan menegaskan bahwa “larangan ini akan tetap berlaku sampai penyeberangan ke Jalur Gaza dibuka kembali dan bantuan, makanan, dan obat-obatan diizinkan masuk.” 

Sementara itu, Gerakan Jihad Islam mengatakan mereka memuji keputusan kelompok Ansar Allah untuk “melanjutkan operasi terhadap kapal-kapal milik entitas Zionis.” Mereka menilai bahwa hal ini “mewakili langkah berani yang bertujuan untuk menekan entitas tersebut dan sponsornya untuk membuka kembali penyeberangan dan mengizinkan bantuan masuk ke Jalur Gaza yang terkepung.” 

photo
Peta Laut Merah - (AP Photo)

Jumat lalu, kelompok Hamas juga memuji keputusan kelompok Ansar Allah yang memberikan Israel tenggang waktu empat hari sebelum melanjutkan operasi angkatan laut jika terus mencegah bantuan memasuki Jalur Gaza. Gerakan tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa keputusan kelompok tersebut “merupakan perpanjangan dari dukungan dan bantuan yang telah diberikan selama perang pemusnahan di Gaza,” dan menyerukan komunitas internasional dan PBB untuk mengambil tindakan segera untuk menghentikan kejahatan kelaparan yang dilakukan oleh pendudukan di Gaza.  

Jumat lalu, pemimpin Houthi Abdulmalik al-Houthi mengatakan mereka memberi waktu empat hari kepada pendudukan Israel untuk mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza. Jika tidak, kelompoknya akan melanjutkan serangannya di Laut Merah.

Al-Houthi menegaskan bahwa “Israel telah melalaikan kewajibannya terkait dengan urusan kemanusiaan,” dan menekankan bahwa para pemimpin Hamas ingin sepenuhnya memenuhi komitmen mereka terkait perjanjian tersebut. 

Ancaman Houthi ini terjadi di tengah goyahnya perjanjian gencatan senjata yang mengakhiri perang 15 bulan yang menghancurkan di Gaza. Mengkhianati kesepakatan itu, 10 hari lalu Israel mengumumkan pihaknya memblokir masuknya bantuan ke Jalur Gaza. Tak hanya memblokir bantuan, Israel juga memutus aliran listrik ke Gaza. Hal ini berdampak pada fasilitas desalinasi air di Gaza dan akhirnya memicu krisis air bersih belakangan.

Sebelum gencatan senjata di Gaza, Houthi melancarkan puluhan serangan terhadap kapal-kapal komersial di Laut Merah dan Laut Arab yang “terkait dengan Israel,” sebagai bagian dari “dukungan dan bantuan” mereka kepada rakyat Palestina di Gaza. Mereka juga meluncurkan rudal dan drone ke wilayah pendudukan Palestina. Ancaman Houthi untuk mengumumkan tenggat waktu tersebut muncul beberapa hari setelah Amerika Serikat menetapkan kembali kelompok tersebut sebagai “organisasi teroris asing” dan menjatuhkan sanksi terhadap tujuh pemimpin seniornya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement