Rabu 12 Mar 2025 14:20 WIB

Saudi Belum Kabulkan Penambahan Petugas Haji, Apa yang Harus Dilakukan Kemenag?

Kemenag diminta membuat skenario terburuk untuk memaksimalkan kinerja 2.100 petugas.

Petugas membantu seorang haji kloter BTJ-12 atau terakhir debarkasi Aceh turun dari pesawat saat tiba di Bandara Internasional Iskandar Muda (SIM) Aceh Besar, Aceh, Senin (22/7/2024). Sebanyak 4.693 haji berserta petugas yang tergabung dalam 12 kloter debarkasi Aceh telah kembali ke Tanah Air usai menunaikan ibadah haji 1445 H, sementara jamaah Aceh berkurang 17 orang dari total 4.710 orang yang diberangkatkan karena 15 orang di antaranya meninggal dunia dan dua orang masih menjalani perawatan medis di Arab Saudi.
Foto: ANTARA FOTO/Khalis Surry
Petugas membantu seorang haji kloter BTJ-12 atau terakhir debarkasi Aceh turun dari pesawat saat tiba di Bandara Internasional Iskandar Muda (SIM) Aceh Besar, Aceh, Senin (22/7/2024). Sebanyak 4.693 haji berserta petugas yang tergabung dalam 12 kloter debarkasi Aceh telah kembali ke Tanah Air usai menunaikan ibadah haji 1445 H, sementara jamaah Aceh berkurang 17 orang dari total 4.710 orang yang diberangkatkan karena 15 orang di antaranya meninggal dunia dan dua orang masih menjalani perawatan medis di Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Ketua Komnas Haji Mustolih Siradj mengungkapkan, Kementerian Agama (Kemenag) sedang melakukan lobi-lobi agar Indonesia mendapatkan tambahan kuota petugas haji 2025. Arab Saudi memberikan kuota petugas haji sebesar 2.100 atau 1 persen dari kuota sementara Indonesia berharap mendapatkan penambahan hingga 4.200 petugas seperti tahun-tahun sebelumnya.

Mustolih mengatakan, terkait dengan kebijakan dari pemerintah Arab Saudi untuk melakukan pengurangan petugas haji, sebenarnya sudah disampaikan sejak 2023 dan 2024 terutama setelah pandemi Covid-19. 

Baca Juga

"Hanya kemudian dengan kepiawaian jajaran di Kementerian Agama dan khususnya di Dirjen PHU itu kemudian berhasil meyakinkan pemerintah Arab Saudi untuk kemudian memberikan kelonggaran kepada misi haji Indonesia untuk diberikan tambahan petugas sebagaimana sebelum pandemi," kata Mustolih kepada Republika, Rabu (12/3)

Ia mengatakan, sampai hari ini memang lobi-lobi yang dilakukan oleh menteri agama (menag) dan jajarannya belum menemukan titik terang. Dia mengungkapkan, Kemenag belum mendapatkan target yang dicanangkan. 

Arab Saudi berupaya untuk mengurangi atau melakukan rasionalisasi petugas haji. Saat ini, kerajaan mulai mengandalkan  teknologi kecerdasan buatan sehingga bisa mengurangi petugas."Saya kira ini (lobi-lobi ke Arab Saudi) perlu tetap harus dilakukan oleh menteri agama dan jajarannya sampai kemudian menjelang kick-off penerbangan jamaah haji kloter terpertama yang nanti akan dilakukan tanggal 2 Mei 2025," ujar Mustolih.

Ia menyampaikan, terkadang Pemerintah Arab Saudi memberikan kuota tambahan di waktu terakhir. Komnas Haji masih optimis dengan perjuangan menteri agama dan jajarannya untuk meyakinkan Arab Saudi agar menambah kuota petugas haji.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement