Kemajuan medis membantu orang di seluruh dunia hidup lebih lama. Namun, umur yang lebih panjang dikaitkan dengan hilangnya kemampuan fisik secara bertahap.

Kekuatan, keseimbangan, dan keterampilan berjalan dapat melemah. Tidak jelas bagaimana masing-masing fitur ini menurun seiring bertambahnya usia.

Untuk mempelajari lebih lanjut, tim peneliti yang didukung NIH menilai kemampuan ini pada 40 orang sehat.

Separuhnya berusia antara 50 dan 64 tahun. Sisanya berusia 65 tahun atau lebih.

Setiap peserta menjalani serangkaian tes di laboratorium analisis gerakan.

Para peneliti menemukan bahwa pola berjalan tidak jauh berbeda seiring bertambahnya usia.

Perbedaan jenis kelamin terlihat pada kekuatan tetapi tidak pada ukuran lainnya.

Kekuatan genggaman 30% lebih tinggi pada pria daripada pada wanita, dan kekuatan lutut 27% lebih tinggi pada pria.

Namun pada kedua jenis kelamin, kekuatan menurun pada tingkat yang sama dari waktu ke waktu.

Kekuatan genggaman di tangan yang dominan turun hampir 4% per dekade usia. Kekuatan lutut menurun sekitar 1% per dekade.

Keseimbangan menunjukkan penurunan terbesar seiring bertambahnya usia, terutama kemampuan untuk berdiri dengan satu kaki selama setidaknya 30 detik.

Waktu berdiri dengan satu kaki pada kaki yang tidak dominan turun hingga 21% per dekade usia.

Pada kaki yang dominan, waktu tersebut turun hingga 17% per dekade. Saat berdiri dengan kedua kaki, orang yang lebih tua cenderung lebih banyak bergerak atau bergoyang.

Temuan tersebut menunjukkan bahwa seberapa lama seseorang dapat berdiri hanya dengan kaki yang tidak dominan dapat menjadi cara yang mudah dan dapat diandalkan untuk menilai kesehatan pada populasi yang menua.

“Perubahan keseimbangan patut diperhatikan. Jika Anda memiliki keseimbangan yang buruk, Anda berisiko terjatuh,” jelas Dr. Kenton Kaufman dari Mayo Clinic. “Jatuh merupakan risiko kesehatan yang parah dengan konsekuensi yang serius.”

Ikuti Whatsapp Channel Republika