REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sweety memperkenalkan inovasi terbaru dari Sweety, yaitu Sweety Skin Premium, popok pertama di Indonesia dengan teknologi Dual Zone. Teknologi ini memisahkan air seni dan poo pada popok, sehingga memperkecil pembentukan zat amonia, mengurangi resiko iritasi dan ruam pada kulit bayi baru lahir yang super sensitif.
Berbagai riset menunjukkan bahwa pee dan poo yang tercampur akan membentuk zat amonia yang membuat kulit tiga kali lebih rentan iritasi. Kondisi ini bisa dihindari dengan dukungan teknologi terkini pada popok modern yang mampu mengurangi kontak kotoran dengan kulit sensitif bayi, terutama yang baru lahir.
Seperti teknologi Dual Zone pada Sweety Skin Premium baru, yang tidak hanya mampu menyerap pee, tapi juga poo secara terpisah pada popok. Teknologi ini pun terbukti mengurangi kontak poo dengan kulit bayi hingga 93 persen.
Maggie Effendy, Associate Marketing Director, Head of Baby Care K-C Softex mengatakan Sweety senantiasa menghadirkan inovasi yang terbaik bagi kulit bayi. Seperti inovasi terbaru Sweety Skin Premium, popok ini membantu mencegah kulit si kecil dari risiko ruam dan iritasi.
"Kami harap produk baru ini membuat para orang tua lebih tenang saat merawat bayi baru lahir, sehingga bisa menikmati lebih banyak momen berharga bersama sang bayi," katanya.
Menyambut bulan Ramadhan yang bermakna awalan baru, Sweety menghadirkan Sweet Welcome, sebuah kejutan spesial bagi para ibu yang baru melahirkan di RSIA Bunda Jakarta. Selain special hampers berupa produk Sweety Skin Premium, Sweety juga menyediakan layanan face massage gratis untuk membantu para ibu lebih rileks pascamelahirkan.
Program spesial ini juga mendatangkan penyanyi Afgan untuk menghibur dengan lantunan suara emasnya. Dengan penuh antusias, Afgan mengaku sangat terhormat sekaligus bahagia terlibat di program Sweet Welcome ini.
"Semoga bisa menjadi kenangan yang tidak terlupakan buat mereka. Terima kasih Sweety sudah mengajak saya untuk memberikan semangat baru bagi para moms, apalagi di bulan Ramadan ini," ungkap Afgan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika