Kamis 13 Mar 2025 04:57 WIB

Pelindo Perkuat Logistik Nasional dengan Transformasi Pelabuhan Nonpetikemas

Pelindo Multi Terminal berkomitmen meningkatkan kualitas layanan pelabuhan.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Terminal Jamrud, Branch Jamrud Nilam Mirah, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, yang dikelola oleh Pelindo Multi Terminal
Foto: Dokumen
Terminal Jamrud, Branch Jamrud Nilam Mirah, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, yang dikelola oleh Pelindo Multi Terminal

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo melalui Subholding PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) yang bergerak di bidang pelayanan operasional terminal nonpetikemas di Indonesia berkomitmen untuk memperkuat kinerja operasional di seluruh terminal yang dikelolanya. Salah satu upayanya dengan melakukan proses transformasi pelabuhan yang mengacu pada enam prinsip, yakni : proses bisnis, sumber daya manusia (SDM), teknologi, peralatan, infrastruktur, serta health, safety, security, and environment (HSSE).

“Proses transformasi pelabuhan yang dilakukan sejak akhir tahun 2022 dan akan terlus dilakukan secara berkelanjutan dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas pelabuhan dan memperpendek waktu singgah kapal (port stay),” ujad Direktur Operasi Pelindo Multi Terminal, Arif Rusman Yulianto saat buka puasa bersama di Jakarta, Rabu (12/3/2025).

Baca Juga

Arif mencontohkan produktivitas bongkar muat komoditas curah kering di Branch Jamrud Nilam Mirah Surabaya naik 51 persen dari sebelumnya 1.499 Ton/Ship/Day (T/S/D) menjadi 2.266 T/S/D. Arif mengatakan produktivitas pelabuhan yang meningkat tersebut sejalan dengan menurunnya port stay di Branch Jamrud Nilam Mirah yang saat ini mencapai 50 jam, turun delapan jam dari yang sebelumnya mencapai 58 jam.

"Selain itu, standardisasi dan sistemisasi pelabuhan yang merupakan bagian dari proses transformasi yang dilakukan Pelindo Multi terminal juga berdampak pada pertumbuhan arus bongkar muat," ucap Arif.

Arif menyampaikan arus bongkar muat komoditas general & bag cargo mencapai 30,25 juta ton per M3 pada 2024 atau tumbuh 19,55 persen secara year on year (yoy). Arif menyampaikan arus muatan barang curah kering seperti batu bara, bijih besi, gula, kedelai, dan lainnya mencapai 59,08 juta ton atau naik 7,15 persen (yoy).

"Arus barang berupa kendaraan naik 21,63 persen dibandingkan capaian 2023 menjadi 1,84 juta unit. Sementara untuk komoditas gas pada 2024 mencapai 13,97 MMBTU (Metric Million British Thermal Unit), naik 5,86 persen (yoy)," sambung Arif.

Arif mengatakan pertumbuhan arus barang juga menunjukkan efektivitas dari pengelolaan operasional yang tersentralisasi dan terstandarisasi di setiap pelabuhan serta didukung dengan transformasi teknologi dengan menerapkan PTOS-M (Pelindo Terminal Operating System Multipurpose) sehingga operasi terminal dilakukan dengan berbasis planning and control. Arif menyampaikan Pelindo Multi Terminal berkomitmen meningkatkan kualitas layanan pelabuhan untuk menciptakan rantai logistik yang lebih efisien.

"Saat ini kami berfokus pada modernisasi fasilitas terminal, penguatan kemitraan, serta penerapan teknologi canggih yang akan menjadi kunci untuk membentuk masa depan perusahaan," ucap Arif.

Arif mengatakan Pelindo Multi Teminal juga membuka luas peluang untuk bersinergi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak. Hal ini bertujuan untuk melakukan modernisasi pelabuhan sebagai komitmen untuk meningkatkan daya saing logistik nasional.

"Dengan kemitraan tersebut akan mempercepat transformasi pelabuhan dan memberikan manfaat yang signifikan bagi perekonomian nasional," kata Arif.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement