REPUBLIKA.CO.ID,TEHERAN – Pemimpin Revolusi Islam Iran Ayatollah Seyyed Ali Khamenei mengatakan pada Rabu (12/3/2025) jika Amerika Serikat dan sekutu melancarkan serangan militer terhadap Iran, pembalasan akan terjadi. Di hadapan mahasiswa, Khamenei mengancam jika para penyerang Iran akan menjadi pecundang.
"Republik Islam Iran, bertentangan dengan pandangan yang cacat, tidak berdasar, dan dangkal dari musuh, lawan, dan pesaingnya, dan meskipun tidak adanya tokoh-tokoh seperti Syuhada Raeisi, Sayyed Hassan Nasrallah, Haniyeh, Safieddine, Sinwar, dan Deif, telah menjadi lebih kuat dalam beberapa masalah dibandingkan dengan hari yang sama tahun lalu, dan dalam beberapa hal, jika tidak lebih kuat, maka tidak akan lebih lemah juga," kata Khamenei seperti dilansir Mehr News.
"Hari ini, para penindas dunia mengatakan bahwa setiap orang harus menaati kita dan mengutamakan kepentingan kita di atas kepentingan mereka sendiri, tetapi Republik Islam Iran adalah satu-satunya negara yang dengan tegas menolak ini," kata Ayatollah Khamenei.
"Klaim Presiden AS bahwa mereka siap berunding adalah penipuan opini publik dunia," tegasnya.
Ayatollah Khamenei mengatakan, perundingan dengan Washington tidak akan menghapus sanksi terhadap Iran, seperti yang mungkin dikatakan sebagian orang. Dia menambahkan bahwa perundingan akan meningkatkan tekanan.
Menurut Khamenei, perundingan tidak akan menyelesaikan masalah apa pun."Iran menghabiskan beberapa tahun untuk merundingkan kesepakatan nuklir, tetapi presiden AS membatalkan kesepakatan itu," kata Khamenei.
Dia menjelaskan lebih lanjut, "Ketika kita tahu bahwa mereka tidak mematuhi perundingan, tidak perlu ada perundingan seperti itu." "Jika kita ingin memperoleh senjata nuklir, Amerika Serikat tidak akan dapat menghentikan kita," tegas dia.
