Kamis 13 Mar 2025 09:48 WIB

Di 100 Hari Pertama, Kang DS Daftarkan 4.310 Bunda Literasi RW

Berlian Fest yang berlangsung setiap tahun untuk meningkatkan minat baca.

Bupati Bandung Dadang Supriatna berharap pelaksanaan Berlian Fest penting karena merupakan wahana untuk meningkatkan minat baca.
Foto: Pemkab Bandung
Bupati Bandung Dadang Supriatna berharap pelaksanaan Berlian Fest penting karena merupakan wahana untuk meningkatkan minat baca.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUPATEN BANDUNG -- Bupati Bandung Dadang Supriatna mengajak berbagai pihak menyukseskan Bedas Literasi Ramadhan/Berlian Fest Tahun 2025 yang digelar di Kantor Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispusip) Kabupaten Bandung, Soreang, Rabu (12/3/2025). 

Dadang berharap melalui Berlian Fest Tahun 2025 ini generasi muda semakin cerdas dan Kabupaten Bandung lebih Bedas. Kegiatan ini juga sebagai wahana meningkatkan minat baca dan memberikan informasi seluas-luasnya untuk kemajuan Kabupaten Bandung. 

“Kegiatan Berlian Fest ini digagas setiap tahun pada setiap bulan suci Ramadhan,” kata Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna dalam pernyataan yang dikutip Kamis (13/3/2025). Ia menambahkan, pelaksanaan Berlian Fest ini untuk meningkatkan minat baca. 

“Hal ini sebagai upaya Pemerintah Kabupaten Bandung dalam menumbuhkembangkan minat membaca masyarakat,” harapnya. Menurut dia, literasi itu untuk meningkatkan kemampuan membaca, menulis dan memahami informasi. 

Orang bisa mendengarkan informasi, kemudian setelah mendengarnya bisa menyampaikan. Butuh membaca. Dengan membaca bisa melihat dunia. Dengan membaca kita bisa paham apa yang harus dilakukan.

‘’Contohnya, kita tidak mengetahui isi kandungan Alquran tetapi dengan membaca kita bisa mengetahui isi kandungan Alquran tersebut,” tutur Kang DS.

Ia menambahkan, Alquran merupakan pedoman hidup bagi umat Islam dan apa saja yang ada dalam kandungan Alquran dapat diketahui dengan cara membaca. Selain membaca bisa juga dengan cara mendengarkan ketika isi kandungan Alquran dibacakan. 

"Menyampaikan informasi itu bagian dari literasi. Kemampuan ini kita bentuk. Apalagi saat ini anak-kita lebih cerdas. Tinggal kita mengawal dan mengawasi anak-anak kita jangan sampai salah. Supaya tidak jadi persoalan," katanya.

Kang DS mengatakan anak-anak atau generasi muda dari kalangan gen Z atau generasi milenial sudah bisa mengoperasionalkan handphone. Hanya saja, kelemahan dari ponsel itu, aplikasinya bebas. Ini yang menjadi persoalan.

‘’Sehingga bisa melihat pornografi dan muncul keinginan. Ada kejadian akibat dibully, sehingga timbul rasa dendam untuk melakukan tindak kriminalitas. Hal itu harus kita kawal jangan sampai terjadi hal yang tidak diinginkan," tuturnya. 

Bupati berharap Bunda Literasi di tingkat RW bisa ikut memberikan pemahaman. Ia juga sudah transmisi ke Kepala Dispusip Kabupaten Bandung, sebanyak 4.310 Bunda Literasi RW sudah diberikan BPJS Ketenagakerjaan. 

‘’Tapi ingat jangan sampai double. Ada Bunda Literasi, kader PKK dan Posyandu,” ucapnya. Ia juga berharap Dispusip, DPMD (Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa), DP2KBP3A (Dinas Pengendalian Penduduk, KB, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) untuk melakukan konsolidasi agar tidak ada yang menerima ganda terkait BPJS Ketenagakerjaan tersebut. 

Kalau dihitung, ujar Kang DS, sudah ada 165.000 penerima BPJS Ketenagakerjaan selama kepemimpinan dirinya. Menurut dia, nanti seniman akan mendapatkan BPJS Ketenagakerjaan.

 

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement