Kamis 13 Mar 2025 16:21 WIB

Kejang Bukan Hanya Epilepsi, Kenali Penyebab Lainnya

Pertolongan pertama sangat penting untuk mencegah cedera pada orang kejang.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Seseorang mengalami kejang (ilustrasi). Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan tubuh kejang, salah satunya epilepsi.
Foto: Dok. Freepik
Seseorang mengalami kejang (ilustrasi). Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan tubuh kejang, salah satunya epilepsi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kejang merupakan kondisi medis yang ditandai dengan kontraksi otot yang tidak terkendali dan berulang. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari gangguan pada otak hingga masalah kesehatan lainnya.

Dokter spesialis neurologi Ranette Roza dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof Dr dr Mahar Mardjono mengatakan faktor-faktor yang dapat menyebabkan tubuh kejang, salah satunya epilepsi. "Kejang itu penyebabnya banyak sekali, bisa karena epilepsi, yang dari kecil epilepsi, atau misalkan pasien pascastroke itu bisa terjadi kejang. Atau faktor metabolik, itu juga bisa," katanya dalam seminar edukasi kesehatan pasien dan keluarga yang diikuti via daring dari Jakarta pada Rabu (13/3/2025).

Baca Juga

"Biasanya pasien stroke ini ada risiko diabetes atau sakit gula. Nah, sakit gula itu bisa karena gulanya tidak terkontrol, terlalu tinggi, termasuk bisa menjadi faktor risiko kejang," kata dia.

Dia mengemukakan pentingnya pasien stroke dengan risiko diabetes untuk mengontrol kadar gula darah agar tidak meningkat dan mendatangkan risiko kejang. "Jadi, gula darah itu harus dikontrol dengan baik. Karena kejang itu penyebabnya enggak cuma dari kepala. Enggak cuma dari kepala, dari metabolik juga bisa," ujarnya.

Menurut dia, masalah ginjal yang ditandai dengan kadar ureum-kreatinin sangat tinggi atau kadar natrium yang terlalu rendah dalam darah juga dapat menyebabkan kejang. "Suster Suwarni tadi sudah menyebutkan, misalnya gagal ginjal dengan kadar ureum-kreatinin yang sangat tinggi, itu bisa menyebabkan kejang," katanya.

Di samping itu, menurut dokter, kejang dapat terjadi karena trauma, tumor, atau infeksi di kepala. "Kejang, baik karena faktor trauma, jantung, atau epilepsi, ayan, dan lain-lain, itu sama sekali tidak menular, itu bukan suatu penyakit yang bisa menular melalui air liur, droplet, ataupun darah," kata dokter Ranette.

"Jadi, kalau bisa tolong saja. Kasihan pasiennya kalau tidak ditolong," katanya.

Dia mengatakan pertolongan pertama sangat penting untuk mencegah cedera dan komplikasi pada orang yang kejang, terutama yang sampai mengeluarkan liur. Pertolongan pertama dapat dilakukan dengan menjauhkan benda-benda yang dapat membahayakan dari sekitar tubuh pasien, melindungi kepalanya dari benturan, serta memiringkan tubuhnya agar tidak tersedak liur atau muntahan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement