RPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Dinas Perhubungan (Dishub) Bali mengingatkan para pemudik untuk memperhitungkan waktu perjalanan mereka agar tidak terjebak dalam Hari Suci Nyepi. Puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi sehari sebelum Nyepi, yang dapat menyebabkan penumpukan kendaraan dan potensi keterlambatan.
Dishub Bali mengimbau agar pemudik merencanakan keberangkatan mereka lebih awal untuk menghindari terjebak di jalan selama Nyepi, mengingat seluruh aktivitas di Bali akan dihentikan selama 24 jam. Selain itu, Dishub Bali berencana untuk melakukan pembatasan akses kendaraan sebelum Nyepi untuk mengatur arus lalu lintas dan memastikan kelancaran perayaan Nyepi.
Kepala Dishub Bali IGW Samsi Gunarta menyarankan pemudik agar menghitung waktu perjalanan karena jika pada 29 Maret 2025 nanti masih di perjalanan maka akan terjebak Hari Raya Nyepi. “Sudah tahu sama-sama dari jauh hari sebelumnya, yang jelas seluruh persiapan mudik dan Nyepi sudah dikoordinasikan, jangan sampai tercecer lah, kalau tercecer tidak bisa lewat,” kata dia pada Kamis (13/3/2025).
Dishub Bali mengarahkan calon pemudik terutama jalur darat dan penyeberangan laut agar berangkat jauh hari sebelum Idul Fitri. Namun dari pemetaannya tak dapat dipungkiri puncak arus mudik berlangsung pada 28 Maret 2025, sehari sebelum Nyepi dan bertepatan dengan Hari Pengrupukan di mana jalanan Bali akan padat dengan pawai ogoh-ogoh terutama di perkotaan.
Pada momentum ini terutama sejak sore hingga tengah malam beberapa ruas jalan akan mengalami kemacetan, Samsi melihat macet utamanya akan terjadi di Denpasar sehingga pemudik yang berangkat melalui Denpasar memerlukan waktu tempuh lebih lama. “Kalau yang mau mudik jauh-jauh hari, perhitungkan mulai sekarang, banyak juga yang sudah mempersiapkan 'work from anywhere' dari tanggal 24 Maret, sudah diarahkan mulai berangkat,” ujar Kadishub.
“Mudik memperhitungkan waktu, jangan sampai nanti pas mudik tidak bisa bergerak,” kata dia.
Jika tidak, Dishub Bali menyarankan masyarakat yang ingin merayakan Idul Fitri di kampung halaman agar berangkat sehari setelah Nyepi, mengingat ukuran Bali yang tak begitu besar memungkinkan perjalanan yang tidak begitu lama. Untuk mengantisipasi pemudik yang tercecer saat Nyepi, Samsi mengatakan akan dilakukan perundingan lintas sektor, termasuk menentukan area penyangga di sekitar pelabuhan.
“Kami berharap semua memperhitungkan jangan sampai tidak hitung, apalagi di Bali bersamaan Nyepi dan jelang Idul Fitri, kami persiapkan di pelabuhan semacam area untuk penyanggaan,” ujarnya.
View this post on Instagram