Kamis 13 Mar 2025 18:51 WIB

Ibu Hamil Disarankan tak Paksakan Diri Puasa Jika Muncul Keluhan

Ibu hamil yang diperbolehkan berpuasa juga perlu memperhatikan beberapa hal.

Rep: Antata/ Red: Qommarria Rostanti
Ibu hamil tidak puasa (ilustrasi). Dokter menyarankan ibu hamil tidak puasa jika muncul keluhan seperti mual dan ulu hati.
Foto: Republika/Mardiah
Ibu hamil tidak puasa (ilustrasi). Dokter menyarankan ibu hamil tidak puasa jika muncul keluhan seperti mual dan ulu hati.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ibu hamil sebaiknya tidak memaksakan diri saat menjalani puasa, terutama jika muncul keluhan. Puasa saat hamil dapat memberikan manfaat, tetapi juga memiliki risiko bagi ibu dan janin. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk mendengarkan tubuh mereka dan tidak memaksakan diri jika merasa tidak kuat.

"Ibu hamil kalau berpuasa boleh, tapi jangan dipaksakan ya. Biasanya keluhan-keluhan yang muncul pada saat berpuasa itu jadi mual, nyeri ulu hati. Kalau emang itu sudah muncul, tidak bisa kita toleransi ya jangan dipaksakan, ditunda saja dulu puasanya," kata dokter spesialis obstetri dan ginekologi dari Rumah Sakit Umum Daerah Johar Baru dr Matthew Simangunsong SpOG  Matthew beberapa waktu lalu.

Baca Juga

Dokter Matthew juga menyarankan jika ibu hamil ingin menjalani puasa bisa dilakukan secara bertahap, mulai dari puasa setengah hari. "Jadi lambung dan kondisi tubuh kita pun bisa terbiasa. Mungkin 3 hari awal setengah hari, lalu makin lama, nanti mungkin setelah seminggu ke depannya bisa full puasanya," ujarnya.

Jika sudah berhasil dirasa satu hingga dua minggu tidak terjadi masalah saat menjalani puasa, dia menyarankan ibu hamil tetap memastikan berat badan dalam keadaan normal. "Bila kita tidak bisa cek ke dokter atau ke bidan untuk pemeriksaan USG mengukur berat bayinya, paling sederhana kita potokannya berat badan dari si ibunya," kata dia.

"Kalau 1-2 minggu kita berpuasa, tapi berat badan malah turun berarti asupan makanannya kurang. Nah kalau turun berat badannya saya tidak rekomendasikan lagi untuk berpuasa (ibu hamil) di kemudian hari," kata dia.

Dia menyebut ibu hamil yang dalam kondisi diperbolehkan berpuasa juga perlu memperhatikan beberapa hal, seperti pastikan mengonsumsi makan tiga kali sehari. "Jadi gimana caranya kalian bisa mengatur makannya pada saat sahur, pada saat buka, dan sebelum tidur. Jadi pastikan ada konsumsi makan berat tiga kali sehari. Karena kalau misalkan tidak sampai itu biasanya berat badanya turun kebutuhanya juga turun," kata dia.

Untuk komposisi makanannya ibu hamil tetap paling utama mengonsumsi protein dan lemak, karena yang paling dibutuhkan si janin. Jadi fokus makan lauk-pauk, seperti ayam, ikan, daging, telur, dan sayur-sayuran. Untuk karbohidrat, seperti nasi itu tetap diperlukan namun porsinya tidak dominan, tetap dominannya harus di lauk-pauk.

Menurut dia mengonsumsi aneka takjil dan yang manisnya boleh, namun ada batasannya. Misalkan jika pakai persentase, mungkin hanya 20-30 persen untuk bagian-bagian karbohidrat dan yang manis-manis, sisanya di protein dan lemak.

Selain itu, penting juga mengonsumsi asupan cairan untuk mencegah dehidrasi, menurut dokter Matthew ibu hamil kebutuhan mengonsumsi minum air putih sekitar 2,5 liter. "Harus jaga kondisi ya pastikan makan dan minumnya bagus. Makanan-makanan yang rendah karbo itu biasanya lebih bagus dibandingkan kebanyakan karbohidrat. Biasanya kalau sudah sahurnya itu terlalu banyak nasi, tepung-tepungan itu nanti dia meningkatkan asam lambung. Jadi malah bikin kita enggak kuat untuk berpuasa," ujarnya.

 

photo
Infografis Manfaat Puasa Ramadhan Bagi Kesehatan - (Republika)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement