Sabtu 22 Mar 2025 17:59 WIB

10 Hari Terakhir Ramadhan, Haruskah Lakukan Sholat Lailatul Qadar?

Umat Islam memperbanyak ibadah di 10 malam terakhir Ramadhan.

Red: Partner
.
Foto: network /
.

Suasana<a href= itikaf di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat dini hari (14/4/2023). Foto: Republika/Thoudy Badai" />
Suasana itikaf di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat dini hari (14/4/2023). Foto: Republika/Thoudy Badai

MAGENTA -- Umat Islam telah memasuki 10 hari terakhir bulan Ramadhan 1446 H/2025 M. Di waktu ini umat Islam memperbanyak ibadah demi meraih keutamaan lailatul qadar.

Sebagian orang melakukan itikaf atau berdiam diri di masjid untuk ibadah. Ada juga yang melakukan sholat lailatul qadar. Namun, sebenarnya apakah sholat lailatul qadar itu ada?

Dikutip dari laman NU Online, sholat sunnah malam lailatul qadar jarang sekali ditemukan di dalam karya para ulama fiqih dan juga kitab-kitab tasawuf. Sholat lailatul qadar secara khusus memang tidak ditemukan sumber riwayatnya pada kitab-kitab primer hadits.

Oleh karena itu, sholat sunnah lailatul qadar tidak ditemukan pada bab sholat-sholat sunnah di kitab-kitab fiqih. Adapun sholat pada malam lailatul qadar dengan kata 'pada', dapat dimungkinkan karena setiap orang akan melalui lailatul qadar yang terdapat pada salah satu malam di 10 akhir Ramadhan (seperti diyakini mayoritas ulama Mazhab Syafi’i).

Sholat pada malam lailatul qadar bahkan dapat menjadi keharusan bila dinazarkan sebagaimana keterangan berikut.

لو نذر الصلاة ليلة القدر لزمه أن يصلي تلك الصلاة في جميع ليالي العشر لأجل الإبهام

Artinya, “Seandainya seseorang bernazar untuk melakukan sholat sunnah pada malam lailatul qadar, maka ia wajib menunaikan sholat tersebut setiap malam pada 10 terakhir Ramadhan karena samar (pada malam ke berapa lailatul qadar berada),” (Al-Khatib As-Syarbini, Mughnil Muhtaj ila Ma’rifati Ma’ani Alfazhil Minhaj, [Beirut, Darul Ma’rifah: 1997 M/1418 H], juz IV, halaman 483).

BACA JUGA: Mudik Lebaran 2025, Jasa Marga Beri Potongan Tarif Tol 20 Persen Selama 8 Hari

Sholat sunnah malam lailatul qadar setidaknya dapat ditemukan pada bab keutamaan malam lailatul qadar kitab nasihat Durratun Nasihin fil Wa‘zhi wal Irsyad. Berdasarkan riwayat dalam kitab Durratun Nashihin tersebut, orang yang melakukan sholat sunnah lailatul qadar akan diampuni dan juga kedua orang tuanya ketika ia bangun dari duduknya. Riwayat dari sahabat Ibnu Abbas ra dalam kitab ini dipermasalahkan.

Seorang Muslim dianjurkan melakukan bermacam-macam ibadah saat malam lailatul qadar. Dikutip dari Meraih Lailatul Qadar Haruskah I'tikaf karya Ahmad Zarkasih terbitan Rumah Fiqih, ada empat amalan untuk meraih lailatul qadar.


Amalan Meraih Lailatul Qadar

1. Menghidupkan Malam

Kata "menghidupkan" dalam hadits ini ialah kata umum yang berarti apa yang dilakukan pada malam ini tidak terpaku pada satu jenis ibadah saja. Apapun itu ibadahnya, intinya ialah kita menghidupkan malam ini dengan berbagai macam ibadah. Dari mulai sholat, membaca Alquran, itikaf, berdzikir, berdoa, dan sahur pun termasuk ibadah.

2. Memperbanyak Dzikir dan Doa

Memperbanyak dzikir adalah salah satu cara paling mulia untuk menghabiskan malam guna mendapat kemulian malam lailatul qadar.

3. Memperbanyak Tilawah Alquran

Tidak mesti mengkhatamkannya di malam itu juga, dan tidak ada juga yang mewajibkan seorang Muslim mengkhatamkan Alquran di malam itu.

4. Melaksanakan Sholat

Tidak ada ketentuan berapa rakaat harus sholat di malam hari Ramadhan, termasuk malam-malam sepuluh terakhir. Tidak ada batasan berapapun kita melaksanakan sholat. Yang terpenting ialah sholat itu dilakukan dengan format dua rakaat satu salam.

BACA JUGA: Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri dan Mewakili Keluarga

sumber : https://magentatoday.id/posts/515346/10-hari-terakhir-ramadhan-haruskah-lakukan-sholat-lailatul-qadar
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement