REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa negara memiliki tradisi yang berbeda dalam merayakan Idul Fitri, hari kemenangan usai sebulan penuh berpuasa Ramadhan. Khususnya di negara-negara yang mayoritas penduduknya Muslim, biasanya akan banyak tradisi dalam melaksanakan Hari Raya.
Secara umum, perayaan Idul Fitri di seluruh dunia Islam memiliki substansi yang sama walau penyebutan dan tradisi lokalnya berbeda-beda. Di Indonesia, Idul Fitri juga dikenal dengan istilah Lebaran.
Muhammad Sholikhin dalam karyanya yang berjudul Di Balik 7 Hari Besar Islam menjelaskan, pesta Lebaran lebih pas jika kita sebut sebagai budaya islami yang khas Indonesia. Di Tanah Air, gema takbir dilantunkan dengan syahdu, mengharukan, dan menyayat hati selama hari kemenangan ini. Bahkan, sering diiringi dengan irama gamelan, tetabuhan, gendang, dan lainnya.
Demikian juga dalam soal bershalat Hari Raya. Kini sudah menjadi pemandangan umum, ibadah ini dilaksanakan di tanah lapang. Namun, pelaksanaannya di masjid raya juga marak dijumpai, terutama semisal cuaca hujan.
Hal istimewa lain yang terdapat di Indonesia adalah budaya ziarah kubur setelah shalat Id, pesta ketupat pada Hari Syawalan (hari ketujuh atau kedelapan bulan Syawal). Di beberapa daerah, ada pula tradisi Grebeg Syawal pada hari ke-10.
Selain Indonesia, beberapa negara Muslim lainnya juga memiliki tradisi yang terus-menerus dilakukan pada saat perayaan Idul Fitri.
Di Turki, Hari Raya Idul Fitri disebut juga dengan Bayram. Idul Fitri dirayakan dengan liburan secara nasional. Pada masa ini, sekolah dan kantor-kantor pemerintah tutup selama tiga hari.
Selain melaksanakan shalat Idul Fitri, Bayram juga dirayakan dengan menggunakan pakaian terbaik, silaturahim dengan sanak keluarga, serta mengunjungi permakaman untuk berziarah. Tradisi seperti ini sama seperti yang terjadi di Indonesia.
View this post on Instagram
Pada hari Bayram, orang-orang muda akan menciumi tangan orang-orang yang dianggap tua sambil mengucapkan salam hari raya. Anak-anak akan berkeliling di lingkungan sekitar tempat mereka tinggal untuk menyebarkan salam hari raya dengan menyebut "Happy Bayram." Nanti mereka akan mendapatkan permen, cokelat, permen tradisional, seperti baklava dan Turkish Delight, atau uang.
Sementara itu, di Mesir, seperti dijelaskan dalam artikel "Egypt's Eid: Celebration for the Young and Old", Idul Fitri juga merupakan hari libur nasional. Beberapa toko dan restoran juga tutup selama Idul Fitri.
Lebaran dimulai dengan mengonsumsi makanan kecil diikuti dengan shalat Id berjamaah dihadiri oleh laki-laki, perempuan, dan anak-anak. Khutbah hari raya bertema tentang kebajikan dan perbuatan baik yang harus di lakukan kepada orang lain, bahkan orang asing. Kebaikan ini bukan hanya dilakukan pada saat hari raya, melainkan juga sepanjang tahun.
Setelah itu, tetangga, teman, dan kerabat mulai menyapa satu sama lain. Salam paling umum adalah "Eid Mubarak" (Berbahagialah Idul Fitri). Kunjungan keluarga dianggap suatu keharusan pada hari pertama Idul Fitri sehingga mereka memiliki dua hari lain untuk mengunjungi tempat-tempat hiburan, seperti bioskop, teater, atau pantai. Sharm El Sheikh dianggap sebagai tempat favorit untuk menghabiskan liburan di Negeri Piramida.