Kamis 03 Apr 2025 15:20 WIB

Sujud Sholat dengan Jari Kaki 'Melayang', Sahkah?

Sujud harus dilakukan secara benar di dalam shalat.

Gerakan sujud dalam shalat.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Gerakan sujud dalam shalat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang mesti melakukan gerakan sujud saat sedang melaksanakan shalat. Ada tujuh anggota tubuh yang menempel tanah saat orang bersujud. Di antaranya adalah jari-jari kakinya.

Jika jari-jari itu "melayang", yakni dalam artian tidak menapak pada tanah, apakah menyebabkan sujudnya tidak sah? Bila demikian, sahkah shalatnya secara keseluruhan?

Baca Juga

Pertanyaan seperti ini juga diajukan seorang jamaah kepada Pengasuh Majelis Ahbaabul Musthofa, Habib Hasan bin Ismail al-Muhdor dalam program tanya-jawab yang disiarkan kanal YouTube Al Wafa Tarim beberapa waktu lalu.

Habib Hasan menjelaskan ketika seseorang sujud dalam shalat maka ada beberapa anggota tubuh yang wajib ditaruh di tempat sujud atau menjadi tumpuan ketika bersujud atau menempel dengan tempat sujud. Yakni dahi, dua telapak tangan, dua lutut, dan jari-jari kedua kaki. Hal ini sebagaimana hadits Nabi Muhammad SAW:

أُمِرْتُ أَنْ أَسْجُدَ عَلَى سَبْعَةِ أَعْظُمٍ عَلَى الجَبْهَةِ، وَأَشَارَ بِيَدِهِ عَلَى أَنْفِهِ وَاليَدَيْنِ وَالرُّكْبَتَيْنِ، وَأَطْرَافِ القَدَمَيْنِ

“Aku diperintahkan untuk bersujud dengan bertumpu pada tujuh anggota badan (yaitu) dahi dan beliau berisyarat dengan menyentuhkan tangan ke hidung beliau, dua telapak tangan, dua lutut, dan ujung-ujung dua kaki.” (HR Bukhari dan Muslim).

Namun demikian menurut Habib Hasan dari tujuh anggota badan untuk sujud itu ada anggota badan yang disepakati ulama (mutafaqun alaih) dan ada juga anggota badan yang para ulama berbeda pandangan (mukhtalaf fih).

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement