Selasa 08 Apr 2025 18:32 WIB

BNPB Imbau Warga Waspada Bencana Setelah Lebaran

BNPB mendata sejumlah bencana terjadi di Tanah Air.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi petugas BNPB menanggulangi korban bencana.
Foto: ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
Ilustrasi petugas BNPB menanggulangi korban bencana.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkap bencana hidrometeorologi basah yang didominasi oleh kejadian banjir masih melanda sejumlah wilayah Indonesia.

Pertama, BNPB mendata kejadian banjir dan angin kencang dilaporkan terjadi di Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah, tepatnya di Desa Tabalu, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, pada Ahad (6/4) pukul 4.30 WITA. Banjir dan angin kencang berdampak pada sedikitnya 115 unit rumah warga dan terus dilakukan pendataan.

Baca Juga

"Kondisi terkini, banjir berangsur surut, warga mulai melakukan pembersihan rumah dari sisa banjir dan memperbaiki atap yang rusak akibat angin kencang," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan pers pada Senin (7/4/2025).

Berikutnya, kejadian banjir dilaporkan oleh BPBD Kota Padangsidimpuan, Provinsi Sumatera Utara. Banjir terjadi di beberapa titik antara lain di tiga kelurahan di Kecamatan Padangsidimpuan Selatan dan dua desa di Kecamatan Padangsidimpuan Sidempuan pada Ahad (6/4) pukul 16.15 WIB.

"Petugas masih terus melakukan pendataan, namun sedikitnya 15 Kepala Keluarga (KK) terdampak atas kejadian ini. Belum ada laporan warga yang mengungsi, kondisi terkini banjir berangsur surut," ujar Abdul.

Banjir juga dilaporkan terjadi di dua desa di Kecamatan Maba, Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara, pada Sabtu (5/4) pukul 17.40 WIT. Abdul menyebut banjir dipicu hujan lebat dan angin kencang serta pasang air laut yang menyebabkan Desa Galtoli dan Desa Buli Asal terdampak. Tercatat 100 rumah warga dan satu fasilitas pendidikan terendam banjir.

"Warga melakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman. Kondisi terkini, petugas melakukan patroli untuk memantau titik-titik banjir, sementara sebagian warga telah kembali ke rumah masing-masing," ujar Abdul.

Selain itu, BNPB terus memantau penanganan kejadian tanah longsor di Kawasan Wisata Watu Ondo, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur. Sebelumnya dilaporkan terdapat 10 korban meninggal dunia yang tertimbun longsor telah berhasil ditemukan oleh BPBD setempat bersama personel gabungan pada Kamis (3/4).

Abdul menjelaskan tanah longsor membuat akses jalan penghubung Mojokerto dan Kota Batu (Jalan Raya Pacet - Cangar) terdampak. Material longsor setinggi 50 meter dan kedalaman 70 meter membuat jalan tidak dapat dilintasi, dan ditutup sementara.

"Hingga Ahad malam petugas masih kesulitan melakukan evakuasi dikarenakan cuaca masih hujan. Pembersihan material longsor akan dilakukan pada hari ini, Senin (7/4) dengan melibatkan unsur terkait," ucap Abdul.

Memasuki arus balik libur lebaran, BNPB mengimbau kepada para pemudik untuk tetap waspada selama melakukan perjalanan. Adapun yang dapat dilakukan ialah dengan memantau kondisi cuaca, mencari informasi kebencanaan dengan Aplikasi InaRISK BNPB, mencatat nomor-nomor penting selama melakukan perjalanan dan jika membutuhkan bantuan dapat menghubungi posko-posko BNPB, BPBD dan tim gabungan yang berada di sepanjang jalur strategis termasuk di terminal, bandara maupun pelabuhan.

"Sementara itu bagi masyarakat yang masih berlibur, harap berhati-hati dan mengikui arahan dari petugas serta mematuhi rambu-rambu yang ada di lokasi wisata," ucap Abdul.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

The Best Mobile Banking

1 of 2
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement