Kamis 17 Apr 2025 17:48 WIB

Ini Kata Wamenkes Tentang Dugaan Pelecehan Pasien oleh Dokter di Malang

Peristiwa tersebut diduga terjadi di rumah sakit swasta di Kota Malang pada 2022.

Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oknum dokter berinisial AY kepada pasiennya QAR.
Foto: Republika/Umi Nur Fadhilah
Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oknum dokter berinisial AY kepada pasiennya QAR.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG - Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono menyesalkan kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oknum dokter berinisial AY kepada pasiennya QAR. Peristiwa tersebut diduga terjadi di rumah sakit swasta di Kota Malang, Jawa Timur pada 2022.

"Saya sangat sedih dan sangat menyesalkan segala bentuk kegiatan di luar kegiatan di luar tindakan etis yang harusnya dilakukan berdasarkan sumpah dokter yang suci," kata Dante di Kota Malang, Kamis (17/4/2025).

Baca Juga

Dia menyatakan, tindakan pelecehan seksual sudah menyalahi kode etik dan etika profesi kedokteran. Maka dari itu, pihaknya mengambil langkah tegas dengan melakukan penyelidikan terhadap dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum dokter dari rumah sakit swasta di Kota Malang.

Penyelidikan itu tidak hanya menyasar pada aspek etik dan etika, melainkan juga hukum serta legalitas. "Yang berkaitan dengan kegiatan asusila kami cabut standar registrasinya oleh Kementerian Kesehatan, kalau itu dicabut dia tidak bisa praktik seumur hidup," ujarnya.

Dante menyatakan, berkaca dari kejadian ini dan beberapa peristiwa serupa yang telah terjadi, pihaknya akan mengambil langkah pengawasan dan pembinaan kepada para dokter bersama organisasi profesi tersebut. Selain itu, juga dengan memperkuat sistem pendidikan kedokteran agar lebih memperdalam pemberian materi menyoal etika yang lebih baik.

"Untuk penyaringan proses ujian akan ada proses penyaringan namanya penyaringan psikologis yang kita sebut sebagai Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI)," kata dia.

Melalui tes MMPI itu, lanjutnya, bertujuan mengetahui kondisi psikologis seorang dokter. "Yang tidak cocok untuk menjalankan profesi dokter tentu akan kami tolak walaupun secara akademis mampu. Kami akan terapkan dengan ketat," ujarnya.

Sebagaimana diketahui, seorang pasien berinisial QAR mengaku sempat menjadi korban pelecehan seksual dari seorang oknum dokter ketika menjalani rawat inap di salah satu rumah sakit swasta di Kota Malang, pada 2022. Kejadian yang menimpa QAR terjadi pada 27 September 2022.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

The Best Mobile Banking

1 of 2
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement