Ahad 04 May 2025 11:52 WIB

Hasutan Netanyahu: Bela Peradaban Israel atau Kebiadaban Hamas? Balasan Qatar Menohok

Netanyahu menyerang negara yang membantunya berunding dengan Hamas.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Foto: AP
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Di tengah krisis di Timur Tengah berupa agresi militer Israel di sejumlah kawasan, Perdana Menteri Netanyahu menghasut negara-negara yang selama ini membantu perundingan damai, seperti Qatar. 

Sebagaimana diberitakan Yedioth Ahronoth, Netanyahu mengatakan, sesuai dengan apa yang dilaporkan oleh kantornya, bahwa "sudah saatnya bagi Qatar untuk berhenti mempermainkan standar gandanya dan untuk memutuskan apakah akan berdiri bersama peradaban (Israel) atau bersama kebiadaban (Gerakan Perlawanan Islam) Hamas," katanya.

Baca Juga

Media tersebut melaporkan bahwa Netanyahu sekali lagi menyerang negara penengah dalam negosiasi gencatan senjata dan pertukaran tahanan, kali ini melalui akun berbahasa Inggris Kantor Perdana Menteri.

Surat kabar itu menjelaskan bahwa ini bukan pertama kalinya Netanyahu menyerang Qatar dan menuntut agar negara itu "memilih salah satu pihak." Bulan lalu, ia memberikan wawancara kepada saluran Kristen Amerika "Christian Day Star" dan mengecam keras perilaku Qatar, menurut surat kabar tersebut.

Ia menambahkan bahwa pernyataan Netanyahu didasarkan pada apa yang disebut sebagai kasus 'Qatargate', dan penangkapan dua ajudan perdana menteri atas dugaan bekerja untuk mempromosikan kepentingan Qatar selama dan sebelum perang.

Media zionis menyorotnya sebagai tokoh yang berada di balik skandal Qatargate atau dugaan korupsi dana dari Qatar. Kolumnis Haaretz Yossi Verter mengomentari pengungkapan tersebut, dan menggambarkannya sebagai "kotak Pandora paling berbahaya dalam sejarah Israel," serta menggambarkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sebagai noda pada reputasi negara dan ancaman langsung terhadap integritas dan institusi yang tersisa dalam sistem politik.

Verter menyamakan perilaku Netanyahu dengan perilaku pemimpin geng kriminal yang berusaha membungkam lawan-lawannya dan melegitimasi langkah-langkah yang diambil meskipun itu menyalahi aturan.

Balasan Qatar

Qatar menolak tuduhan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu , dan menggambarkan pernyataannya sebagai sesuatu yang menghasut dan tidak bertanggung jawab.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed Al-Ansari, mengatakan dalam sebuah posting di platform X pada hari Minggu bahwa Negara Qatar "dengan tegas menolak pernyataan-pernyataan yang menghasut yang dikeluarkan oleh Kantor Perdana Menteri Israel, yang tidak memiliki tingkat tanggung jawab politik dan moral minimum."

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Yuk pilih satu aja! Yang mana ya aplikasi mobile banking syariah terbaik menurut kamu?

1 of 2
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement