REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Belasan rumah terancam longsor akibat pergerakan tanah di Dusun Sukaasih, RT 02 RW 06, Desa Cisalak, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Sumedang, Ahad (4/5/2025). Penyebabnya karena intensitas hujan yang berlangsung cukup lama di wilayah Kecamatan Cisarua.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumedang melaporkan di Desa Cisalak sebanyak 19 unit rumah terancam longsor, akses jalan Cisalak menuju Dusun Marasa terputus. Sedangkan satu unit fasilitas umum mengalami kerusakan berat.
"Sebanyak 19 kepala keluarga atau 44 jiwa mengungsi akibat pergerakan tanah," ujar Pranata Humas Ahli BPBD Jabar Hadi Rahmat saat dikonfirmasi, Senin (5/4/2025).
Hadi mengatakan, petugas masih melakukan asesmen dan evakuasi korban pergerakan tanah di wilayah tersebut serta berkoordinasi dengan PVMBG untuk mengecek kondisi pergerakan tanah. Selain itu, memberikan bantuan kepada para korban.
Sementara itu Kapolres Sumedang AKBP Joko Dwi Harsono mengatakan pergerakan tanah mencakup lebar 50 meter dan panjang 200 meter. Akibat kejadian itu, tembok penahan tanah sepanjang 50 meter tinggi 2 meter roboh.
Selain itu, dua bangunan kandang kambing yang masing-masing berukuran 7x6 meter ikut ambruk. Petugas di lapangan melakukan evakuasi dan mengimbau masyarakat waspada terjadi bencana susulan. Apalagi, Akses jalan yang menghubungkan Dusun Cisalak dengan Dusun Marasa pun terputus. Kasi Humas Polres Sumedang AKP Awang Munggardijaya mengatakan sebanyak 50 buah selimut diserahkan kepada para korban.
"Tidak ada korban jiwa, semua warga terdampak dievakuasi dengan aman," kata dia.
Selain itu, petugas memberikan bantuan kesehatan gratis kepada para korban pergerakan tanah.