REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Transformasi digital yang dijalankan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berkontribusi besar terhadap peningkatan laba bersih perseroan yang tumbuh 10 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi Rp 1,88 triliun per Maret 2025. Pertumbuhan ini ditopang oleh peningkatan pendapatan berbasis komisi (fee based income/FBI) dari layanan digital.
Corporate Secretary BSI Wisnu Sunandar menjelaskan, ekspektasi kinerja positif perseroan tidak lepas dari digitalisasi yang terus didorong sejalan dengan peningkatan pangsa pasar dan fundamental yang solid. "Ekspektasi kinerja positif perseroan didorong transformasi digital dan peningkatan market share seiring dengan kinerja fundamental BSI yang solid," kata Wisnu dalam keterangan dikutip Rabu (7/5/2025).
Transformasi layanan digital memberikan pengaruh langsung terhadap kenaikan FBI. Selain dari bisnis emas, kontribusi FBI juga berasal dari e-channel dan treasury yang terus menunjukkan peningkatan.
Menurut Wisnu, digitalisasi menjadi pendorong utama pertumbuhan pendapatan nonmargin perseroan. “Transformasi layanan digital mendorong peningkatan berbasis fee (fee based income/FBI) dan memberikan pengaruh terhadap peningkatan laba bersih perseroan menjadi Rp 1,88 triliun, tumbuh 10 persen secara year on year (YoY),” ujar Wisnu.
Peningkatan FBI dari lini digital ini menjadi bagian penting dari strategi diversifikasi pendapatan perusahaan, terlebih di tengah kondisi ekonomi yang menantang.