Rabu 14 May 2025 17:39 WIB

Agrinas Pangan Nusantara Resmi Diluncurkan, Fokus Intensifikasi dan Riset Bibit

Dari riset bibit hingga teknologi, Kementerian BUMN dorong ekosistem pertanian berbas

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Peluncuran PT Agrinas Pangan Nusantara (Persero) di Pos Bloc, Jakarta, Rabu (14/5/2025).
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsi
Peluncuran PT Agrinas Pangan Nusantara (Persero) di Pos Bloc, Jakarta, Rabu (14/5/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo atau Tiko mengatakan Kementerian BUMN mendukung penuh proses transformasi PT Yodya Karya (Persero) menjadi PT Agrinas Pangan Nusantara (Persero). Tiko menyampaikan kehadiran Agrinas Pangan Nusantara sejalan dengan visi besar Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan swasembada pangan.

"Ini satu cita-cita yang kita jalankan dengan langkah kecil hari ini, tapi harapannya nanti benar-benar bisa mewujudkan Indonesia emas dan visi Indonesia menjadi lumbung pangan dunia," ujar Tiko saat peluncuran PT Agrinas Pangan Nusantara (Persero) di Pos Bloc, Jakarta, Rabu (14/5/2025).

 

Tiko menyampaikan Agrinas Pangan Nusantara dapat mendorong akselerasi intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian di Indonesia. Tiko mengatakan penyusutan lahan hingga keterlambatan dalam optimalisasi teknologi dan riset menjadi pekerjaan rumah sektor pertanian Indonesia. 

 

"Kita sudah lama meninggalkan riset bibit

 Alhamdulillah hari ini ada Bu Rektor UGM dan tim yang akan membantu di riset bibit, kemudian kita terlambat melakukan penggunaan teknologi dan mekanisasi, sehingga produktivitas kita tentu tertinggal," ucap Tiko. 

 

Tiko menyampaikan Kementerian BUMN menaruh fokus penuh dalam mendorong transformasi BUMN-BUMN di sektor pertanian dan perkebunan. Tiko mencontohkan transformasi PTPN dalam beberapa tahun terakhir telah mampu meningkatkan produktivitas.

 

"Nanti kami juga dengan Agrinas Palma Nusantara juga akan terus membangun produktivitas di sawit di Indonesia," lanjut Tiko. 

 

Tiko menekankan riset bibit untuk produktivitas padi sangat krusial. Tiko mengatakan riset bibit sejatinya telah ada sejak zaman Soeharto. 

 

Tiko mendorong kerja sama Agrinas Pangan Nusantara dan UGM dapat kembali menghidupkan riset bibit berkualitas tinggi dalam memacu produktivitas. Tiko juga ingin Agrinas Pangan Nusantara membangun ekosistem pertanian yang bersifat pada identifikasi dengan menggunakan teknologi. 

 

"Harapan kita Agrinas Pangan bisa mengorganisasikan petani menjadi ekosistem dan memberikan bantuan dari sisi teknologi, mekanisasi, dan juga off taker," sambung Tiko. 

 

Dengan begitu, lanjut Tiko, petani bisa meningkatkan penghasilannya dan meningkatkan nilai tukar petani. Tiko meyakini hal tersebut mampu meningkatkan produktivitas sentra pertanian Indonesia setara dengan sentra pertanian negara lain.

 

"Sehingga petaninya mampu menjadi masyarakat kelas menengah," kata Tiko. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement