Kamis 15 May 2025 14:43 WIB

KNEKS Gandeng Nanobank Syariah, Percepat Digitalisasi 90 Sekolah

Kurikulum syariah dan sistem pembayaran digital mulai diterapkan di tujuh provinsi.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Gita Amanda
Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) menggandeng Nanobank Syariah untuk mempercepat digitalisasi sekolah pelopor ekonomi syariah. (ilustrasi)
Foto: Ist
Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) menggandeng Nanobank Syariah untuk mempercepat digitalisasi sekolah pelopor ekonomi syariah. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) menggandeng Nanobank Syariah untuk mempercepat digitalisasi sekolah pelopor ekonomi syariah. Kolaborasi ini diwujudkan melalui peluncuran sistem pembelajaran digital (Learning Management System) pada Maret 2025.

"Perkembangan teknologi digital menuntut sektor jasa keuangan menyediakan layanan baru dalam bentuk aplikasi digital. Program pengembangan SDM di sektor jasa keuangan harus mengantisipasi kemungkinan munculnya profesi-profesi baru," kata Direktur Infrastruktur Ekonomi Syariah KNEKS, Sutan Emir Hidayat, dalam Webinar Digitalisasi Sekolah yang digelar Rabu (14/5/2025).

Baca Juga

Nanobank Syariah didapuk sebagai mitra strategis karena mencatat pertumbuhan penghimpunan dana haji tertinggi secara nasional pada 2023–2024. "Alhamdulillah, mulai dari tahun 2022 sampai dengan 2024, kami menjadi tiga besar kontributor dalam perolehan haji. Dan secara pertumbuhan, jika dibandingkan dengan BSI dan juga Muamalat, pertumbuhan kami dari 2023 sampai dengan 2024 adalah yang tertinggi secara nasional," ujar Lead Community Banking Nanobank Syariah, Dian Ismayanti.

Bank yang resmi spin-off dari Bank Sinarmas ini menggandeng Aira Smart untuk menghadirkan sistem pembayaran sekolah yang transparan dan terintegrasi. "Kami menyediakan fasilitas internet banking, cash management system, dan lain-lain. Seluruh proses keuangan sekolah, seperti pembayaran uang sekolah dan gedung, dapat langsung masuk ke rekening sekolah dan dapat dimonitor secara langsung," ujarnya.

KNEKS mencatat saat ini terdapat 90 sekolah pelopor ekonomi syariah yang tersebar di tujuh provinsi. Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi wilayah terbanyak dengan 46 sekolah, disusul Sulawesi Selatan (24 sekolah), Sumatra Selatan (12), Riau (4), Sulawesi Tengah (3), serta Sumatra Barat (1). Seluruh sekolah ini telah tersertifikasi dan menjalankan kurikulum berbasis ekonomi syariah.

Digitalisasi sekolah ini juga sejalan dengan kebijakan pemerintah yang akan menerapkan mata pelajaran coding dan AI mulai tahun ajaran 2025/2026. Program ini menjadi bagian dari fondasi peningkatan kualitas pendidikan dan perluasan ekosistem keuangan syariah nasional.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement