REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Bandara Adi Soemarmo di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, akan dijadikan bandara internasional khusus haji dan umroh. Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, saat menghadiri acara silaturahim bersama tokoh agama dan masyarakat di Pendopo Kabupaten Boyolali, Kamis (15/5/2025).
“Khusus Bandara Adi Soemarmo di Boyolali itu pun juga sudah keluar rekomendasi dari Menteri Perhubungan, di sana adalah bandara internasional untuk haji dan umroh,” kata Luthfi.
Luthfi menjelaskan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah memang telah mengupayakan agar status bandara internasional pada Bandara Adi Soemarmo dan Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang dipulihkan. Pada 25 April 2025, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi telah menerbitkan keputusan pengembalian status internasional untuk Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang.
Menurut Luthfi, Pemprov Jawa Tengah menjalin koordinasi intens dengan Kementerian Perhubungan agar status internasional Bandara Adi Soemarmo dan Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang dikembalikan.
“Biar terarah, maka Bandara Adi Soemarmo diproyeksikan menjadi bandara internasional haji dan umroh,” ujarnya.
Karena telah diproyeksikan demikian, Pemprov Jawa Tengah dan Pemkab Boyolali sepakat meningkatkan sarana dan prasarana di Bandara Adi Soemarmo, khususnya untuk kepentingan pelaksanaan haji dan umroh. Salah satu yang bakal dilakukan adalah pelebaran lintasan pacu bandara.
Luthfi menambahkan, Pemprov Jawa Tengah juga akan melaksanakan revitalisasi Asrama Haji Donohudan di Kabupaten Boyolali. Total anggaran yang disiapkan untuk pekerjaan tersebut adalah Rp 179 miliar.
“Ini nanti akan kita akselerasi, termasuk asrama haji dan lain sebagainya akan kita revitalisasi, agar nantinya Jawa Tengah punya dua bandara yang membanggakan,” kata Luthfi merujuk pada Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang dan Bandara Adi Soemarmo.