Senin 19 May 2025 12:53 WIB

Kader PSI Dipanggil Polda Metro Terkait Laporan Ijazah Palsu Jokowi

Hari ini saya terpanggil karena hati nurani, saya akan membuka kebenaran ini.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dian Sandi Utama di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jaksel, Senin (19/5/2025).
Foto: Antara/Ilham Kausar
Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dian Sandi Utama di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jaksel, Senin (19/5/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dian Sandi Utama mendatangi Polda Metro Jaya untuk memenuhi undangan klarifikasi terkait kasus tuduhan ijazah palsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) keluaran UGM. "Jadi yang saya terima itu undangan klarifikasi terkait dengan laporan Pak Jokowi. Saya sebagai warga negara yang baik yang taat hukum saya sedang dibutuhkan saat ini keterangannya, saya akan menghadiri," katanya.

Saat ditemui di Markas Polda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Senin (19/5/2025), Dian menduga undangan klarifikasi berkaitan dengan unggahan ijazah Jokowi di media sosial (medsos) X pada Selasa (1/4/2025). "Tapi enggak apa-apa mungkin ini ada pengembangan dari pihak kepolisian, makanya saya hadir untuk menjelaskan," katanya.

Baca Juga

Dia juga menjelaskan, akan terbuka dan mempercayakan kepada kepolisian karena bakal bekerja secara profesional. "Hari ini saya terpanggil karena hati nurani, saya akan membuka kebenaran ini, saya sudah melakukan riset dari awal. Saya bukannya memasang badan untuk Pak Jokowi tapi saya sedih Pak Jokowi digitukan oleh mereka," kata Sandi.

Saat dikonfirmasi terkait dokumen apa saja yang dibawa, Sandi mengaku, tidak membawa apa pun. "Tidak ada yang saya bawa, tetapi nanti kalau dibutuhkan saya akan siapkan," kata Sandi.

Dia menegaskan, unggahannya di yang dilakukannya tidak ada arahan dari Ketua Umum DPP PSI Kaesang Pangarep maupun Jokowi. "Saya bergerak atas nama pribadi. Ini atas inisiatif saya sendiri," ucap Dian.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قَالَ يٰقَوْمِ اَرَءَيْتُمْ اِنْ كُنْتُ عَلٰى بَيِّنَةٍ مِّنْ رَّبِّيْ وَرَزَقَنِيْ مِنْهُ رِزْقًا حَسَنًا وَّمَآ اُرِيْدُ اَنْ اُخَالِفَكُمْ اِلٰى مَآ اَنْهٰىكُمْ عَنْهُ ۗاِنْ اُرِيْدُ اِلَّا الْاِصْلَاحَ مَا اسْتَطَعْتُۗ وَمَا تَوْفِيْقِيْٓ اِلَّا بِاللّٰهِ ۗعَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْهِ اُنِيْبُ
Dia (Syuaib) berkata, “Wahai kaumku! Terangkan padaku jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan aku dianugerahi-Nya rezeki yang baik (pantaskah aku menyalahi perintah-Nya)? Aku tidak bermaksud menyalahi kamu terhadap apa yang aku larang darinya. Aku hanya bermaksud (mendatangkan) perbaikan selama aku masih sanggup. Dan petunjuk yang aku ikuti hanya dari Allah. Kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya (pula) aku kembali.

(QS. Hud ayat 88)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement