Kamis 22 May 2025 10:28 WIB

Smelter Gresik Freeport Mulai Beroperasi

Pasca insiden Oktober 2024, Freeport kembali menyelesaikan pembangunan Smelter Gresik

Chairman of the Board Freeport-McMoRan, Richard C. Adkerson, bersama Presiden & CEO Freeport-McMoRan, Kathleen Quirk
Foto: Freeport Indonesia
Chairman of the Board Freeport-McMoRan, Richard C. Adkerson, bersama Presiden & CEO Freeport-McMoRan, Kathleen Quirk

REPUBLIKA.CO.ID, GRESIK -- PT Freeport Indonesia (PTFI) mulai mengoperasikan 100 persen smelter di Gresik. Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas, menyampaikan bahwa smelter mulai beroperasi kembali pada pekan ketiga Mei 2025 setelah insiden pada Oktober 2024. Produksi katoda tembaga dijadwalkan akan dimulai pada minggu keempat Juni 2025.

“Dengan dimasukkannya konsentrat tembaga, material ini akan diolah menjadi anoda sebelum diproses lebih lanjut di electrorefinery untuk menghasilkan katoda tembaga,” jelas Tony.

Keberhasilan ini, menurut Tony, merupakan bukti nyata resiliensi PTFI dalam menghadapi tantangan dan komitmen perusahaan terhadap program hilirisasi mineral yang dicanangkan pemerintah. “Awalnya, produksi dijadwalkan pada pekan ketiga Juni, namun proses perbaikan selesai lebih cepat,” tambahnya.

PTFI menggunakan pesawat kargo berbadan lebar seperti Boeing 747 dan Antonov-AN124 untuk mempercepat pengiriman material dari luar negeri, dengan total kargo lebih dari 300 ton. Di lokasi, sekitar 2.000 pekerja dikerahkan dalam dua shift untuk mempercepat perbaikan dan commissioning smelter.

Tony menegaskan bahwa keselamatan tetap menjadi prioritas utama. “Kami melakukan setiap tahap perbaikan dengan penuh perhitungan agar smelter kembali berproduksi secara aman dan efisien,” kata Tony.

Saat ini, smelter memasuki fase ramp-up dengan kapasitas produksi yang meningkat secara bertahap, dari 40 persen hingga mencapai 100 persen pada Desember 2025. Tony menyatakan bahwa akselerasi ini memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global.

“Langkah ini tidak hanya mendukung kemandirian industri dalam negeri, tetapi juga sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045,” ujarnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement