Jumat 23 May 2025 13:31 WIB

Menuju Indonesia Maju, Mendiktisaintek: Kuncinya Sains dan Teknologi

Mendiktisaintek tekankan penguasaan sains jadi kunci Indonesia maju.

Ilustrasi pengembangan sains dan teknologi.
Foto: unm
Ilustrasi pengembangan sains dan teknologi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto menekankan bahwa penguasaan sains dan teknologi merupakan kunci strategis untuk memperkuat ketahanan nasional, sekaligus mewujudkan cita-cita Indonesia menjadi negara maju dan berpendapatan tinggi.

"Negara yang ingin maju harus membangun industrinya di atas fondasi sains dan teknologi. Itu bukan pilihan, melainkan keharusan. Kita sedang menghadapi percepatan perubahan global dan disrupsi teknologi, tapi di sinilah justru peluang besar bagi bangsa kita," kata Mendiktisaintek Brian Yuliarto melalui keterangan di Jakarta, Jumat.

Baca Juga

Mendiktisaintek Brian juga menyoroti tantangan dunia pendidikan tinggi yang saat ini menghadapi disrupsi akibat kecerdasan buatan (AI).

"Dosen menghadapi tantangan baru, yaitu memastikan mahasiswa benar-benar memahami materi atau hanya mengandalkan AI. Tapi ini bukan alasan untuk mundur, melainkan panggilan untuk beradaptasi dengan cepat," lanjut Mendiktisaintek.

Mendiktisaintek Brian menyebutkan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan penguasaan sains dan teknologi menjadi visi besar Presiden Prabowo Subianto untuk mendorong Indonesia menjadi negara industri maju berbasis teknologi.

Oleh sebab itu ia mengajak seluruh pemangku kepentingan, termasuk perguruan tinggi, untuk mengambil peran aktif.

"Kampus harus menjadi pusat riset yang menyelesaikan permasalahan nyata. Tugas akhir, skripsi, seharusnya berasal dari kebutuhan daerah dan tantangan industri. Ini bentuk konkret link and match yang kita dorong," ujar Mendiktisaintek.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement