Sabtu 24 May 2025 08:00 WIB

Jamaah Haji Muda Diimbau Bantu Lansia

Ibadah haji bukan hanya ibadah fisik dan spiritual.

Jamaah calon haji Indonesia bersiap menaiki bus Shalawat seusai menunaikan umrah wajib di Masjidil Haram di terminal Syib Amir, Makkah, Arab Saudi, Ahad (11/5/2025). Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi telah menyiapkan bus shalawat sebagai moda transportasi jamaah dari hotel ke Masjidil Haram dan sebaliknya yang beroperasi selama 24 jam pada musim haji 2025. Sebanyak 32 unit bus shalawat dengan desain ramah disabilitas dan lansia disiapkan untuk mengantar jamaah haji Indonesia dari hotel ke Masjidil Haram. Layanan ini merupakan bagian dari upaya inklusi yang dilakukan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi tahun ini.
Foto: ANTARA FOTO/Andika Wahyu
Jamaah calon haji Indonesia bersiap menaiki bus Shalawat seusai menunaikan umrah wajib di Masjidil Haram di terminal Syib Amir, Makkah, Arab Saudi, Ahad (11/5/2025). Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi telah menyiapkan bus shalawat sebagai moda transportasi jamaah dari hotel ke Masjidil Haram dan sebaliknya yang beroperasi selama 24 jam pada musim haji 2025. Sebanyak 32 unit bus shalawat dengan desain ramah disabilitas dan lansia disiapkan untuk mengantar jamaah haji Indonesia dari hotel ke Masjidil Haram. Layanan ini merupakan bagian dari upaya inklusi yang dilakukan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi tahun ini.

REPUBLIKA.CO.ID,BANJARBARU -- Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji (BPH) Republik Indonesia, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengajak jamaah haji yang masih muda dan kuat secara fisik untuk aktif membantu jamaah lanjut usia selama pelaksanaan ibadah haji. Ajakan ini disampaikan saat melepas keberangkatan Kloter 10 Embarkasi Banjarmasin di Asrama Haji Banjarbaru, Kalimantan Selatan..

"Semangat sosial dalam berhaji harus tercermin dalam tindakan nyata: saling bantu, saling peduli. Itulah makna hakiki dari ibadah sosial dalam haji,” ujar Dahnil dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id, Jumat (23/5/2025).

Baca Juga

Dalam sambutannya, Dahnil menekankan pentingnya dimensi sosial dalam ibadah haji. Dia mengingatkan bahwa haji bukan semata ritual fisik dan spiritual, tetapi juga momentum memperkuat nilai kebersamaan dan tolong-menolong.

"Ibadah haji bukan hanya ibadah fisik dan spiritual, tapi juga ibadah sosial. Maka penting bagi jamaah untuk menjaga semangat ta’awun, karena kita semua memakai pakaian ihram yang putih, simbol kesederhanaan dan kesetaraan di hadapan Allah SWT," ucap Dahnil.

Dia juga menekankan pentingnya menjaga kebugaran fisik, khususnya bagi jamaah lansia. Dia mengingatkan agar tidak memaksakan diri dalam menjalankan ibadah jika kondisi fisik tidak memungkinkan.

"Sholat di hotel itu pahalanya sama dengan di Masjidil Haram karena seluruh area berada di Tanah Haram. Jangan memaksakan diri hanya karena ingin mengejar pahala," kata Dahnil.

Pelepasan Kloter 10 ini juga dihadiri oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan yang juga Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Banjarmasin, Muhammad Tambrin. Kloter 10 terdiri dari 425 orang, yakni 417 jamaah haji asal Kabupaten Banjar dan delapan petugas haji.

Di akhir sambutannya, Dahnil pun mendoakan agar seluruh jamaah diberikan kelancaran, kesehatan, serta menjadi haji yang maqbul dan mabrur.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement