REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Umum Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS), Sabarudin, menyampaikan apresiasi tinggi kepada Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman atas keberhasilannya membawa Indonesia menuju swasembada pangan, khususnya untuk komoditas beras dan jagung. Menurutnya, capaian tersebut adalah bukti bahwa keberpihakan terhadap petani bisa menghasilkan dampak besar bagi kedaulatan pangan nasional.
“Kami mendukung penuh langkah Pak Menteri Amran yang berhasil membawa Indonesia kembali swasembada pangan. Ini capaian luar biasa, dan bahkan Presiden Prabowo sendiri telah memberi apresiasi dalam berbagai kesempatan. Menteri yang berasal dari keluarga petani ini benar-benar menunjukkan keberpihakan nyata pada rakyat,” ujar Sabarudin, Sabtu (24/5).
SPKS juga mendukung penuh program tumpang sari tanaman pangan seperti jagung dan padi gogo di kebun sawit, baik yang dikelola perusahaan BUMN, swasta, maupun petani mandiri peserta Peremajaan Sawit. Sabarudin menilai program ini tidak hanya memperkuat ketahanan pangan, tapi juga mempercepat pemulihan ekonomi petani di masa replanting.
“Program tumpang sari ini perlu dijalankan secara menyeluruh. Semua perusahaan sawit, termasuk yang swasta, wajib ikut, begitu juga lahan masyarakat yang sedang dalam tahap peremajaan. Ini adalah bentuk optimalisasi lahan yang mendukung pendapatan petani,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, SPKS juga mengapresiasi dibukanya kembali Program Beasiswa Sawit 2025 oleh Direktorat Jenderal Perkebunan. Kuota tahun ini ditingkatkan dari 3.000 menjadi 4.000 siswa di 41 kampus.
“Kami menyambut baik komitmen ini karena pendidikan adalah kunci keberlanjutan. Beasiswa ini membuka jalan bagi anak-anak petani untuk menjadi generasi baru pengelola kebun sawit yang profesional dan berdaya saing,” kata Sabarudin.