Senin 26 May 2025 07:51 WIB

Batang-Bintan Ketiban Rezeki Investasi China, Menko Airlangga: Sichuan dan Fujian-nya Indonesia

Batang dan Bintan akan dikembangkan sebagai daerah penumbuh ekonomi.

Presiden Prabowo Subianto (kiri) dan Perdana Menteri China Li Qiang (kanan) saat menghadiri Indonesia-China Business Reception 2025 yang diadakan Kadin Indonesia Komite China di Jakarta, Sabtu (24/5/2025). Acara yang dihadiri Perdana Menteri China Li Qiang dan puluhan pengusaha China itu untuk mempererat hubungan bisnis kedua negara. Pada kesempatan yang sama juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman kerja sama strategis antara Indonesia dengan The China Chamber of Commerce in Indonesia (CCCI).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Presiden Prabowo Subianto (kiri) dan Perdana Menteri China Li Qiang (kanan) saat menghadiri Indonesia-China Business Reception 2025 yang diadakan Kadin Indonesia Komite China di Jakarta, Sabtu (24/5/2025). Acara yang dihadiri Perdana Menteri China Li Qiang dan puluhan pengusaha China itu untuk mempererat hubungan bisnis kedua negara. Pada kesempatan yang sama juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman kerja sama strategis antara Indonesia dengan The China Chamber of Commerce in Indonesia (CCCI).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan nota kesepahaman yang ditandatangani Pemerintah Indonesia dan Pemerintah China di Istana Merdeka, Jakarta, Ahad, terkait kemitraan kawasan industri Indonesia, khususnya di Batang, Jawa Tengah, dan Bintan, Kepulauan Riau.

Nota kesepahaman (MoU) kerja sama yang diteken Menko Airlangga, mewakili Pemerintah Indonesia, dan perwakilan dari Kementerian Perdagangan China serta Pemerintah Provinsi Fujian berisi komitmen untuk memperpanjang kerja sama kawasan industri dua negara (TCTP).

Baca Juga

"Two Countries, Twin Parks (TCTP) yang kami jadwalkan itu di Batang, yang luasnya 500 hektare, dan didorong untuk menjadi Sichuan-nya Indonesia. Kemudian, ada lagi di Bintan, di industrial estate di Bintan. Kemudian, yang di China-nya itu di Provinsi Fujian. Jadi, itu ada tiga parks (kawasan industri, red) yang dikerjasamakan," kata Menko Airlangga menjawab pertanyaan wartawan saat ditemui di Istana Kepresidenan, Jakarta, di hari yang sama.

Sichuan adalah provinsi terpadat di China hingga Chongqing dan daerah sekitarnya dipisahkan darinya untuk membentuk kotamadya tingkat provinsi yang independen pada tahun 1997. Ibu kotanya, Chengdu , terletak di dekat pusat provinsi tersebut. Jantung dan pusat saraf Sichuan berada di bagian timur, daerah cekungan Sichuan, juga disebut Cekungan Merah (Hongpen).

Iklimnya yang sejuk dan lembap, tanah yang subur, serta sumber daya mineral dan kehutanan yang melimpah menjadikannya salah satu daerah yang paling makmur dan mandiri secara ekonomi di Tiongkok. Daerah ini telah dilihat oleh sebagian orang sebagai Tiongkok dalam skala mikro dan sering kali dipandang sebagai negara di dalam negara. Orang Tiongkok menyebut cekungan tersebut Tianfu Zhi Guo, yang berarti "Surga di Bumi." Luas wilayah 188.000 mil persegi (487.000 km persegi). Populasi (2020) 83.674.866.

Sedangkan Fujian (berarti "Pembentukan Bahagia") adalah salah satu provinsi terkecil di negara itu, tetapi menempati posisi maritim yang strategis di antara dua bagian Laut Cina. Ibu kota dan kota terbesarnya adalah Fuzhou ("Kota Bahagia").

Wilayah ini merupakan salah satu yang paling indah di Asia, dengan perbukitan berhutan dan sungai yang berkelok-kelok, kebun buah, kebun teh , dan sawah terasering di lereng yang lebih landai. Luas wilayah 47.500 mil persegi (123.100 km persegi). Populasi (2020) 41.540.086.

Disaksikan Presiden Prabowo dan Perdana Menteri China

Airlangga menjelaskan, upacara penandatanganan MoU itu berlangsung dalam rangkaian kunjungan resmi Perdana Menteri China Li Qiang di Istana Merdeka, Jakarta. Prosesi penandatanganan MoU tersebut disaksikan Presiden Prabowo dan PM Li.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَقَالَ الَّذِى اشْتَرٰىهُ مِنْ مِّصْرَ لِامْرَاَتِهٖٓ اَكْرِمِيْ مَثْوٰىهُ عَسٰىٓ اَنْ يَّنْفَعَنَآ اَوْ نَتَّخِذَهٗ وَلَدًا ۗوَكَذٰلِكَ مَكَّنَّا لِيُوْسُفَ فِى الْاَرْضِۖ وَلِنُعَلِّمَهٗ مِنْ تَأْوِيْلِ الْاَحَادِيْثِۗ وَاللّٰهُ غَالِبٌ عَلٰٓى اَمْرِهٖ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ
Dan orang dari Mesir yang membelinya berkata kepada istrinya,” Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik, mudah-mudahan dia bermanfaat bagi kita atau kita pungut dia sebagai anak.” Dan demikianlah Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di negeri (Mesir), dan agar Kami ajarkan kepadanya takwil mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengerti.

(QS. Yusuf ayat 21)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement