REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Gubernur Provinsi Kalimantan Timur Rudy Mas'ud merencanakan konsep wisata malam di perairan Sungai Mahakam Samarinda dalam upaya mendongkrak perekonomian daerah.
"Sungai Mahakam ini punya potensi sangat besar untuk pariwisata," kata dia di Samarinda, Ahad.
Mahakam sungai terbesar di provinsi Kalimantan Timur yang bermuara di Selat Makassar. Sungai dengan panjang sekitar 920 km ini melintasi wilayah Kabupaten Kutai Barat di bagian hulu, hingga Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kota Samarinda di bagian hilir. Di sungai hidup spesies mamalia ikan air tawar yang terancam punah, yakni Pesut Mahakam.
Sungai Mahakam sejak dulu hingga saat ini memiliki peranan penting dalam kehidupan masyarakat di sekitarnya sebagai sumber air, potensi perikanan maupun sebagai prasarana transportasi.
Sebagai ibukota provinsi Kalimantan Timur, Sungai Mahakam juga membelah Kota Samarinda. Terdapat beberapa kelurahan di Samarinda yang dilewati Sungai Mahakam, yaitu Kelurahan Loa Buah, Loa Janan Ilir, Loa Bakung,Karang Asam Ulu, Teluk Lerong Ulu, Teluk Lerong Ilir, Pasar Pagi, Karang Mumus, Selili, Kelurahan Mesjid,Pulau Atas, Sungai Kapih, Rawa Makmur, Bukuan.
Syarat utama
Untuk mewujudkan wisata malam di Sungai Mahakam, Gubernur Kaltim Rudy Mas'ud menjelaskan syarat utamanya saat malam hari tidak ada lagi aktivitas pengangkutan batu bara dan tongkang di Sungai Mahakam.
Ia mengatakan pada malam hari, Sungai Mahakam harus lebih dimanfaatkan dengan wisata susur sungai dan konsep kreatif pariwisata lainnya.
Dengan cara itu, ke depan Kaltim bisa mengumpulkan pundi-pundi pendapatan daerah dan menghidupkan perekonomian masyarakat daerah dengan semakin meningkat jumlah wisatawan, pebisnis, dan pekerja yang datang ke daerah ini.