REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Professor at INCEIF University, Malaysia Mohamad Akram Laldin, mengatakan keuangan syariah sejatinya merupakan milik umat dan bermanfaat sebagai solusi keberlanjutan. Keuangan syariah dinilai memiliki prospek yang sangat besar, dengan pertumbuhan hingga saat ini mencapai double digit secara global.
“Keuangan syariah adalah bukan milik suatu negara, tetapi milik umat. Jadi kita-lah bersama-sama untuk meningkatkan keuangan Islam,” kata Akram dalam agenda Islamic Finance Dialogue (IFD) yang merupakan serangkaian acara Islamic Sharia Finance (ISF) 2025 yang digelar Republika di Hotel Le Meridien, Jakarta, Senin (26/5/2025).
Akram meyakini, keuangan syariah akan dapat terus tumbuh seiring dengan perkembangan umat dalam mengembangkannya. Ia menyebut, keuangan syariah merupakan salah satu industri yang paling tinggi pertumbuhannya di dunia pada saat ini. Menurut catatannya, keuangan syariah global saat ini telah tumbuh hingga 15 persen.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa manfaat dari keuangan syariah adalah menjadi solusi bagi umat dalam menyelesaikan berbagai persoalan keuangan, yang sesuai dengan aturan-aturan syariah. “Kalau kita lihat fokusnya lebih kepada solusi yang patuh syariah atau solusi halal. Misalnya, kalau seseorang mau membeli rumah, apakah solusi islaminya ada, kita ada produk murabahah, ijarah, dan lainnya,” ujar dia.
Akram menekankan, konsep keuangan syariah merupakan implementasi dari pesan Allah SWT di dalam Alquran yang berbicara tentang halal dan toyyib (baik). Dalam keberjalanan dan implementasinya, Akram menyebut ada konsep keberlanjutan atau sustainable yang dilakukan dalam implementasi ekonomi syariah.
Republika menggandeng Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) dalam penyelenggaraan acara Indonesia Sharia Forum (ISF) 2025, termasuk agenda Islamic Finance Dialogue (IFD) 2025. Acara tersebut merupakan upaya memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam ekonomi syariah global.
Forum tersebut menjadi wadah strategis bagi para pemimpin lintas sektor dan pelaku ekonomi syariah regional untuk berdialog, berkolaborasi, dan berinovasi dalam membangun ekosistem ekonomi global yang lebih inklusif dan berkelanjutan. IFD 2025 dirancang untuk mempertemukan para pemikir dan praktisi terkemuka di bidang keuangan syariah. Acara ini menghadirkan wawasan, solusi, dan praktik terbaik dalam mengembangkan program berkelanjutan di industri keuangan syariah.