Selasa 27 May 2025 10:31 WIB

ALFI Sambut Djaka Budhi Utama, Dorong Efisiensi dan Digitalisasi Logistik Nasional

ALFI siap bersinergi dengan Bea Cukai demi efisiensi logistik dan mendukung ekonomi.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Friska Yolandha
Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) menyambut positif pelantikan Letjen TNI (Purn) Djaka Budhi Utama sebagai Direktur Jenderal Bea dan Cukai yang baru.
Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Izfaldi
Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) menyambut positif pelantikan Letjen TNI (Purn) Djaka Budhi Utama sebagai Direktur Jenderal Bea dan Cukai yang baru.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) menyambut positif pelantikan Letjen TNI (Purn) Djaka Budhi Utama sebagai Direktur Jenderal Bea dan Cukai yang baru. Ketua Umum ALFI, Akbar Djohan, menyatakan kesiapan pihaknya untuk terus menjalin sinergi dan kolaborasi strategis guna mendukung program kerja Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), khususnya dalam meningkatkan penerimaan negara dan memperkuat ekosistem logistik nasional.

“Kami mengucapkan selamat atas pelantikan Letjen TNI (Purn) Djaka Budhi Utama sebagai Dirjen Bea dan Cukai. ALFI siap berkolaborasi dan mendukung penuh program-program yang akan dijalankan di bawah kepemimpinan beliau,” ujar Akbar dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (26/5/2025).

Baca Juga

Akbar, yang juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, menyampaikan kolaborasi yang solid antara DJBC dan pelaku logistik sangat krusial dalam menciptakan efisiensi, transparansi, serta peningkatan kontribusi terhadap penerimaan negara. Menurut Akbar, sektor logistik dan forwarder merupakan mitra penting DJBC dalam kelancaran arus barang ekspor-impor, sehingga komunikasi dan kerja sama yang erat perlu terus diperkuat.

“Bea dan Cukai adalah garda terdepan dalam pengawasan dan pelayanan perdagangan internasional. Dengan kepemimpinan yang baru, kami berharap ada terobosan dan penguatan kebijakan yang mendukung iklim usaha yang sehat serta tata kelola logistik nasional yang lebih efisien,” ucap Akbar.

Sebagai bagian dari ekosistem perdagangan global, lanjut Akbar, ALFI menyatakan komitmennya mendukung reformasi birokrasi dan digitalisasi layanan kepabeanan demi meningkatkan daya saing nasional dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Akbar menyampaikan, sektor logistik berkontribusi signifikan terhadap kelancaran arus barang lintas negara.

“Berdasarkan data BPS, nilai ekspor Indonesia pada 2024 mencapai lebih dari 264,70 miliar dolar AS, yang seluruh proses pengirimannya tak lepas dari peran strategis perusahaan logistik dan jasa pengurusan transportasi,” lanjut Akbar.

Akbar menekankan pentingnya terobosan dalam tata niaga ekspor dan impor, serta penguatan ekosistem logistik nasional yang mampu menopang pertumbuhan ekonomi domestik secara merata.

“Kami berharap pelantikan ini menjadi momentum bagi terobosan dalam tata niaga ekspor dan impor, sekaligus penguatan ekosistem supply chain dan logistik nasional yang lebih mendorong kekuatan ekonomi domestik guna pemerataan dan peningkatan ekonomi nasional,” sambung Akbar.

Akbar juga menyoroti perlunya percepatan implementasi kembali program Nasional Logistik Ekosistem (NLE), yang sempat tersendat. Menurutnya, keterlibatan sektor swasta secara aktif menjadi kunci keberhasilan program tersebut.

“Kami mendorong percepatan implementasi kembali Nasional Logistik Ekosistem (NLE) dengan melibatkan lebih banyak sektor swasta sebagai pelaku dan penggerak industri logistik nasional,” kata Akbar.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement