Selasa 27 May 2025 12:20 WIB

FASA Satukan Pemilik Kapal ASEAN Hadapi Tantangan Pelayaran Global

Komitmen FASA untuk memperkuat kolaborasi maritim di Asia Tenggara dan global.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Friska Yolandha
Pemilik Kapal ASEAN Kompak Bersatu  Hadapi Tantangan Pelayaran Global
Foto: Dok Republika
Pemilik Kapal ASEAN Kompak Bersatu Hadapi Tantangan Pelayaran Global

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — The Federation of ASEAN Shipowners Associations (FASA) berkomitmen untuk memainkan peran yang lebih kuat, bersatu, dan efektif dalam kolaborasi maritim di tingkat regional maupun internasional. Hal ini disampaikan Chairperson FASA dan Asian Shipowners Association (ASA), Carmelita Hartoto, dalam rapat umum tahunan yang digelar saat Indonesia Maritime Week 2025 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Senin (26/5/2025).

“FASA yang berdiri sejak 1975 telah berperan aktif dalam membentuk arah industri pelayaran ASEAN (Asia Tenggara),” ujar Carmelita dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (27/5/2025).

Baca Juga

Carmelita menyampaikan para pemilik kapal di Asia Tenggara berkomitmen untuk bersatu dalam menghadapi tantangan global industri pelayaran yang semakin kompleks dan dinamis. FASA, katanya, bertekad memajukan kepentingan maritim Asia Tenggara melalui kolaborasi yang erat, visi strategis, dan kepemimpinan yang berprinsip.

“Rapat umum tahunan juga menyetujui laporan dari Komite Eksekutif FASA (Exco) mengenai peran aktif FASA dalam mendorong reformasi dan inovasi dalam struktur tata kelola ASA,” ucap Carmelita.

Di bawah kepemimpinan FASA dalam ASA, jabatan Wakil Sekretaris Jenderal secara resmi diaktifkan untuk pertama kalinya dalam sejarah ASA. Carmelita menjelaskan, pengangkatan Wakil Sekretaris Jenderal perdana yang berasal dari Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) merupakan langkah penting dalam memperkuat kapasitas operasional sekretariat.

“FASA sedang mengusulkan transisi dari model Sekretaris Jenderal permanen menuju sistem rotasi, dengan tujuan mendorong inklusivitas yang lebih besar, kesetaraan antarnegara anggota, serta efisiensi biaya dalam tata kelola ASA,” ujar Carmelita.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَقَالَ الَّذِى اشْتَرٰىهُ مِنْ مِّصْرَ لِامْرَاَتِهٖٓ اَكْرِمِيْ مَثْوٰىهُ عَسٰىٓ اَنْ يَّنْفَعَنَآ اَوْ نَتَّخِذَهٗ وَلَدًا ۗوَكَذٰلِكَ مَكَّنَّا لِيُوْسُفَ فِى الْاَرْضِۖ وَلِنُعَلِّمَهٗ مِنْ تَأْوِيْلِ الْاَحَادِيْثِۗ وَاللّٰهُ غَالِبٌ عَلٰٓى اَمْرِهٖ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ
Dan orang dari Mesir yang membelinya berkata kepada istrinya,” Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik, mudah-mudahan dia bermanfaat bagi kita atau kita pungut dia sebagai anak.” Dan demikianlah Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di negeri (Mesir), dan agar Kami ajarkan kepadanya takwil mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengerti.

(QS. Yusuf ayat 21)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement