Selasa 27 May 2025 21:15 WIB

IDAI: Minuman Kemasan Bukan Pemicu Utama Penyakit Ginjal

Penyakit ginjal dipicu karena adanya penyakit metabolik lain.

Ilustrasi Minuman Kemasan Manis
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ilustrasi Minuman Kemasan Manis

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Minuman manis dalam kemasan kerap dipandang sebagai biang kerok kesehatan anak. Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nefrologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) DR Dr Eka Laksmi Hidayati, SpA, SubspNefro(K) mengatakan minuman berperasa dalam kemasan bukan menjadi pemicu utama rusaknya fungsi ginjal anak.

“Kalau minuman yang memang sudah dikeluarkan izinnya, minuman-minuman pabrik itu sebetulnya tidak secara langsung berdampak terhadap fungsi ginjal, semua harus melewati obesitas itu tadi,” kata Eka, Selasa (27/5/2025).

Baca Juga

Eka mengatakan penyakit ginjal merupakan faktor genetik yang pencetusnya belum bisa diketahui secara pasti namun bisa diperiksa secara detail. Penyakit ginjal bisa didapat dari bawaan sejak dalam kandungan, yang jika tidak ditangani dapat menyebabkan risiko penyakit ginjal kronik.

Penyakit ginjal juga merupakan penyakit yang dipicu karena adanya penyakit metabolik lain seperti hipertensi, dan obesitas.

Minuman berpemanis dalam kemasan bisa menyebabkan penyakit ginjal jika terindikasi adanya cemaran melalui penelitian sampel. Namun memeriksa sampel dengan orang yang terpapar minuman berperasa yang tercemar akan sulit, jika tidak ada kejadian dalam skala besar.

Sementara itu, Eka mengatakan obesitas bisa menyebabkan meningkatnya risiko untuk terjadinya diabetes dan hipertensi, yang nantinya bisa menyebabkan kerusakan ginjal. Kebiasaan malas bergerak pada anak juga bisa memicu munculnya obesitas yang nantinya dapat berdampak pada rusaknya fungsi ginjal.

Selain itu, Eka juga mengatakan menjaga gaya hidup dengan bergerak aktif dan menjaga asupan cairan dapat menjaga fungsi ginjal tetap terjaga. Sementara jika anak mengalami gejala muntah-muntah hebat hingga kekurangan cairan maka segera diperiksakan ke dokter.

"Yang mungkin paling penting adalah menjaga asupan cairan. Karena ginjal kita akan berfungsi dengan baik kalau asupan cairan cukup," katanya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ اَسَرَّ النَّبِيُّ اِلٰى بَعْضِ اَزْوَاجِهٖ حَدِيْثًاۚ فَلَمَّا نَبَّاَتْ بِهٖ وَاَظْهَرَهُ اللّٰهُ عَلَيْهِ عَرَّفَ بَعْضَهٗ وَاَعْرَضَ عَنْۢ بَعْضٍۚ فَلَمَّا نَبَّاَهَا بِهٖ قَالَتْ مَنْ اَنْۢبَاَكَ هٰذَاۗ قَالَ نَبَّاَنِيَ الْعَلِيْمُ الْخَبِيْرُ
Dan ingatlah ketika secara rahasia Nabi membicarakan suatu peristiwa kepada salah seorang istrinya (Hafsah). Lalu dia menceritakan peristiwa itu (kepada Aisyah) dan Allah memberitahukan peristiwa itu kepadanya (Nabi), lalu (Nabi) memberitahukan (kepada Hafsah) sebagian dan menyembunyikan sebagian yang lain. Maka ketika dia (Nabi) memberitahukan pembicaraan itu kepadanya (Hafsah), dia bertanya, “Siapa yang telah memberitahukan hal ini kepadamu?” Nabi menjawab, “Yang memberitahukan kepadaku adalah Allah Yang Maha Mengetahui, Mahateliti.”

(QS. At-Tahrim ayat 3)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement