Rabu 28 May 2025 19:00 WIB

Tak Hanya Ditaklukan BYD, Merek China Ini Juga Berhasil Salip Tesla

Penjualan ritel Tesla mengalami penurunan.

Tesla Model 3 dipamerkan di pameran kendaraan energi baru Shanghai pada bulan Juni 2024.
Foto: Cnevpost.com
Tesla Model 3 dipamerkan di pameran kendaraan energi baru Shanghai pada bulan Juni 2024.

REPUBLIKA.CO.ID,Minat konsumen terhadap merek Tesla menurun secara global. Menurut survei UBS di China bahkan Tesla disalip tidak hanya oleh BYD, namun merek China lainnya.

Di China, Tesla turun menjadi 14 persen sebagai pilihan merek EV teratas, turun dari 18 persen tahun lalu. “Sekarang berada di belakang BYD dan Xiaomi,” kata tim analis UBS Joseph Spak dalam sebuah catatan penelitian kemarin.

Baca Juga

Secara lebih luas, konsumen Tiongkok lebih suka membeli merek dalam negeri daripada Tesla, meskipun mereka lebih menyukai Tesla daripada merek asing lainnya, kata tim tersebut.

"Di Tiongkok, kami melihat persaingan yang ketat dan Tesla tidak lagi dipandang sebagai pemimpin teknologi," tulis catatan tersebut.

Bagi Tesla, Tiongkok adalah pasar terbesar kedua setelah Amerika Serikat. Pada kuartal pertama, penjualan ritel Tesla di Tiongkok mencapai 134.607 unit, naik 1,65 persen dari tahun ke tahun, tetapi turun 31,64 persen dari kuartal keempat 2024, menurut data yang dikumpulkan oleh CnEVPost.

Penjualan ritel di Tiongkok menyumbang 40 persen dari 336.681 pengiriman global Tesla pada kuartal pertama.

Menurut data dari Asosiasi Mobil Penumpang Tiongkok (CPCA) pada periode Januari-April, penjualan ritel Tesla di pasar domestik Tiongkok mencapai 163.338 unit, turun 0,31 persen dari tahun ke tahun.

Menurut data yang dikumpulkan oleh CnEVPost pangsa Tesla di pasar kendaraan listrik bertenaga baterai (BEV) Tiongkok adalah 7,96 persen pada periode Januari-April, turun dari 11,44 persen pada periode yang sama tahun lalu,

Catatan penelitian UBS juga menyoroti masalah yang dihadapi Tesla di pasar AS dan Eropa.

"Di AS, kami melihat saturasi Tesla ( kurang 48 persen pangsa BEV AS), jajaran kendaraan terbatas, dan keterjangkauan menjadi perhatian," demikian bunyi catatan tersebut.

Di Eropa, keterlibatan politik CEO Tesla Elon Musk mungkin telah merusak mereknya, kata UBS.

Secara global, 36 persen konsumen akan mempertimbangkan Tesla, turun dari 39 persen tahun lalu, menurut UBS.

“Sebagai pilihan utama BEV konsumen, pangsa Tesla turun menjadi 18 persen dari 22 persen tahun lalu,” kata bank tersebut.

Di AS, Tesla sebagai pilihan utama turun menjadi 29 persen dari 38 persen tahun lalu, dan di Eropa, turun menjadi 15 persen dari 20 persen tahun lalu. Di Eropa, Audi dan BMW melampaui Tesla dalam pertimbangan merek,” kata UBS.

sumber : cnevpost.com
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement