REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah euforia kelulusan Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) mereda, banyak siswa dan orang tua justru dihadapkan pada kenyataan pahit: tingginya Uang Kuliah Tunggal (UKT) di perguruan tinggi negeri.
Meskipun diterima tanpa tes, tidak sedikit yang akhirnya menyadari biaya kuliah tetap menjadi beban besar. Setiaji, Kepala Kampus Cyber University mengatakan, banyak orang tua menganggap lolos SNBP itu, kuliahnya gratis, kenyataannya tidak.
“Banyak orang tua awalnya mengira lulus SNBP itu sama dengan kuliah gratis. Padahal yang dibebaskan hanya biaya seleksi masuk, bukan biaya kuliahnya selama masa studi,” ujar Setiaji kepada media, saat ditemui di Jakarta (28/5/2025).
Keresahan itu yang kini banyak dirasakan orang tua dari kalangan menengah ke bawah. Selain itu, kondisi ini juga diperparah oleh ketidakpastian hasil Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) yang diumumkan pada 28 Mei 2025.
Ribuan siswa kini harus menunggu dengan harap-harap cemas tanpa kepastian akan diterima atau tidak. Tekanan psikologis pun dirasakan siswa dan keluarga, terlebih jika pada akhirnya biaya kuliah di PTN ternyata tetap tidak terjangkau.
“Kalau gagal SNBT, mereka kehilangan dua peluang sekaligus, masuk kampus impian dan harapan biaya kuliah lebih ringan. Ini jadi titik krusial dalam hidup mereka. Karena itu, Cyber University, hadir sebagai solusi yang bisa diakses dengan logika dan hati,” jelas Setiaji.
Di tengah situasi ini, Cyber University tampil sebagai pilihan rasional dan terjangkau.
Kampus ini dikenal sebagai Kampus Fintech Pertama di Indonesia dan menawarkan berbagai skema beasiswa hingga 100 persen bebas biaya kuliah selama masa studi termasuk bagi siswa berprestasi akademik, non-akademik, maupun yang mendapat rekomendasi sekolah.
“Kami membuka akses seluas-luasnya bagi lulusan SMA/SMK/MA sederajat yang ingin melanjutkan pendidikan, tanpa dibebani biaya besar. Kami percaya pendidikan harus jadi hak, bukan beban,” ungkap Setiaji.
Sistem pembelajaran fleksibel, 60 persen tatap muka dan 40 persen online, memungkinkan mahasiswa bisa kuliah dari mana saja tanpa harus menanggung biaya hidup tinggi di Jakarta. Hal ini menjadi solusi ideal bagi siswa dari daerah yang tidak ingin meninggalkan kampung halaman hanya demi akses pendidikan.
Cyber University juga menawarkan program-program studi yang relevan dengan dunia kerja masa kini, seperti Bisnis Digital, Sistem Informasi, Teknologi Informasi, Sistem dan Teknologi Informasi dan Digital Entrepreneur (Kewirausahaan).
Salah satu program unggulan Cyber University adalah Company Learning Program (CLP), yaitu 3 tahun kuliah dan 1 tahun magang industri, yang memberikan mahasiswa pengalaman langsung di dunia kerja.
“Kami tidak hanya memberi gelar, tapi juga skill dan pengalaman. Lulus dari sini, mahasiswa punya daya saing yang nyata,” tambah Setiaji.
Hadirnya seminar parenting
Untuk memperluas pemahaman publik, Cyber University juga akan mengadakan Seminar Parenting bertajuk “Parenting: Building A Brighter Future Through Scholarship” pada Senin, 2 Juni 2025 mendatang.
Dalam seminar ini, para orang tua akan diajak memahami pentingnya perencanaan pendidikan dan peluang beasiswa yang bisa dimanfaatkan anak-anak mereka.
“Jangan menyerah hanya karena gagal SNBT atau karena UKT tinggi. Selalu ada jalan lain untuk pendidikan yang berkualitas dan terjangkau. Kami ingin menjadi bagian dari jalan itu,” tutup Setiaji.