REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia (MIND ID) memperkuat komitmennya dalam efisiensi energi dan penurunan emisi. Salah satu terobosan strategisnya adalah pemanfaatan teknologi High Pressure Acid Leach (HPAL) yang sedang dibangun PT Vale Indonesia Tbk di Sorowako dan Morowali, serta turut diusung oleh PT Aneka Tambang Tbk.
HPAL menjadi teknologi industri pertambangan terdepan dalam pengolahan bijih nikel berkadar rendah. Teknologi ini diharapkan dapat mendorong efisiensi energi dan menurunkan emisi secara signifikan. Corporate Secretary MIND ID, Pria Utama, menyatakan bahwa efisiensi energi dan pengurangan emisi merupakan prioritas Grup MIND ID.
“Dengan HPAL, kami optimistis pengolahan bijih nikel dapat dilakukan secara berkelanjutan, dengan tetap menjaga lingkungan sebagai satu-satunya tempat hidup manusia di masa depan,” ujar Pria dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (29/5/2025).
HPAL merupakan teknologi pengolahan untuk bijih nikel laterit, khususnya jenis limonit, yang selama ini belum optimal dimanfaatkan melalui teknologi rotary kiln electric furnace (RKEF). Dengan pemanasan bijih nikel laterit pada suhu ≥225℃ dan tekanan 4–5 MPa, serta penambahan asam sulfat dalam reaktor, HPAL mampu mengekstraksi logam berharga seperti nikel dan kobalt menjadi Mixed Hydroxide Precipitate (MHP), bahan baku utama baterai kendaraan listrik.
Dibandingkan dengan RKEF, HPAL memiliki intensitas energi lebih rendah dan menghasilkan emisi karbon lebih kecil. Teknologi ini juga memungkinkan optimalisasi konsumsi energi melalui integrasi sistem pemanfaatan panas limbah dan digitalisasi proses produksi. Langkah ini memperkuat efisiensi dalam rantai pasok industri nikel dan mendukung penurunan emisi Scope 1 dan 2.
“Pemanfaatan teknologi seperti HPAL menjadi bukti bahwa pertumbuhan industri dan kepedulian terhadap lingkungan dapat berjalan beriringan. Langkah ini mendorong Indonesia menuju masa depan energi yang bersih, efisien, dan lebih berdaya saing di kancah global,” ujar Pria.
Ia menambahkan, MHP yang dihasilkan dari proses HPAL akan menjadi komponen utama dalam produksi sel baterai kendaraan listrik. Ini merupakan bagian penting dari upaya mempercepat transisi energi dan elektrifikasi transportasi. Dengan kemampuan Grup MIND ID dalam produksi bahan baku mineral, khususnya MHP, Indonesia diyakini mampu membangun ekosistem industri kendaraan listrik yang kuat serta berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
“Kami yakin Indonesia dapat menjawab kebutuhan kendaraan listrik domestik secara mandiri dan bahkan mampu menjadi kontributor dalam menjawab permintaan pasar global,” ujar Pria.