Rabu 04 Jun 2025 00:15 WIB

Keutamaan Puasa Arafah 9 Dzulhijjah Menurut Hadits

Puasa Arafah bukan sekadar rutinitas tahunan.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Ilustrasi Jabal Rahmah di Arafah.
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Ilustrasi Jabal Rahmah di Arafah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bulan Dzulhijjah dikenal sebagai salah satu bulan mulia dalam kalender Islam, di mana amal-amal saleh mendapat ganjaran berlipat. Salah satu ibadah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam yang tidak sedang menunaikan ibadah haji adalah puasa Arafah, yang dilaksanakan setiap 9 Dzulhijjah, sehari sebelum Idul Adha.

Pegiat Literasi dan Kader Muda Nahdlatul Ulama (NU) Bondowoso, Lutfi Hidayatul Amri menjelaskan, puasa Arafah bukan sekadar rutinitas tahunan, melainkan momentum spiritual yang sarat dengan pengampunan dan pahala yang luar biasa. 

Baca Juga

“Hari Arafah adalah hari yang disiapkan Allah SWT sebagai ladang pengampunan dan pembebasan dari api neraka bagi hamba-Nya. Maka, jangan disia-siakan,” ujar Lutfi kepada Republika.co.id, Selasa (3/6/2025).

Puasa Arafah didasarkan pada sejumlah hadis shahih. Salah satunya adalah hadis yang diriwayatkan Imam Muslim.

"Menghapus dosa dua tahun adalah keutamaan yang paling dikenal dan sering disebut terkait puasa Arafah," ucap Lutfi.

Menukil dari Kitab as-Siyam, Rasulullah SAW bersabda:

عَنْ أَبِى قَتَادَةَ الأَنْصَارِىِّ رَضِىَ الله عنه أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ

Artinya: "Dari Abu Qatadah Al-Anshari radhiyallahu 'anhu,2 ia berkata: Rasulullah SAW ditanya tentang puasa hari Arafah, maka beliau menjawab: 'Puasa Arafah itu menghapus dosa-dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.'" (HR Muslim no 1162)

Lutfi mengatakan, para ulama seperti Imam An-Nawawi menjelaskan, dosa yang dimaksud dalam hadis ini umumnya adalah dosa-dosa kecil (shogha'ir). Namun, jika seseorang tidak memiliki dosa kecil, pahala puasa Arafah diharapkan dapat mengangkat derajat di sisi Allah SWT atau meringankan dosa besar. 

"Ini menunjukkan betapa luasnya rahmat Allah pada hari tersebut," kata Lutfi. 

Lutfi menjelaskan, hari Arafah juga dikenal sebagai hari dimana Allah SWT paling banyak membebaskan hamba-Nya dari siksa api neraka dibandingkan hari-hari lainnya. Rasulullah SAW bersabda: 

مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ

Artinya: "Tidak ada hari di mana Allah lebih banyak membebaskan hamba dari neraka selain hari Arafah." (HR Muslim no 1348, dari Aisyah radhiyallahu 'anha). 

"Hadis ini menggarisbawahi keagungan hari Arafah sebagai hari rahmat ilahi dan pengampunan yang melimpah," kata Lutfi. 

photo
Infografis Tiga Golongan yang Berhak Terima Daging Qurban - (Dok Republika)

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement